Perdana Menteri Israel, Naftalli Bennett

JAKARTA – Mantan Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bennett, resmi menggantikan posisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Bennett juga merupakan pemimpin dari Yamina, aliansi partai-partai sayap kanan Israel yang juga ultra-nasionalis.

Saat ini, Bennett didukung oleh pemimpin Partai Yesh Atid, Yair Lapid, untuk menggantikan Netanyahu. Yesh Atid merupakan penantang utama Partai Likud yang mendukung Netanyahu.
Sepanjang kariernya sebagai politikus yang pernah menduduki jabatan tertinggi di sejumlah kementerian, Bennett seringkali melontarkan tanggapan yang kontroversial.
Tak sedikit yang menyebut miliuner pembenci Palestina ini sebagai provokator sayap kanan.

Membunuh Tahanan Palestina
Dikutip dari Huff Post, Bennett pada tahun 2013 menyatakan dukungannya untuk membunuh tahanan Palestina daripada membawa mereka ke pengadilan.
“Jika Anda menangkap teroris, Anda harus membunuh mereka,” kata Bennett yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja.
Kutipan tersebut kemudian menjadi kontroversi setelah muncul di sebuah surat kabar Israel.

Tak lama setelah ucapannya beredar, Penasihat Keamanan Nasional Israel, Ya’akov Amidror, menegaskan bahwa hal tersebut dilarang. Bennett justru menjawab dengan ucapan lainnya yang tak kalah kontroversial.
“Saya telah membunuh banyak orang Arab dalam hidup saya–dan tidak ada masalah dengan itu,” ujarnya.

Kemudian di tahun 2015, dalam wawancara eksklusif bersama DW, Bennett mengungkapkan akan melakukan pembelaan diri jika nyawa diri dan keluarganya terancam.
“Ketika ratusan Muslim–teroris Islam radikal, keluar untuk membunuh saya dan keluarga saya, ya, saya akan membela diri,” jelasnya

“Dan, Anda tahu apa? Saya tidak akan meminta maaf untuk itu. Saya bangga akan hal itu,” ujar Bennett.