Kondisi Lapas Tangerang yang hangus terbakar

JAKARTA – Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie, menyebut sistem manajemen lembaga pemasyarakatan (lapas) perlu dibenahi. Supaya kasus kebakaran Blok C2 Lapas Klas 1 Tangerang tidak terulang.

“Bikin kebijakan open management terkait kondisi dan eksistensi penjara-penjara di Indonesia,” kata Jerry kepada Indonesia Parlemen, Sabtu (11/9/2021).

Jerry mengatakan, pemerintah juga harus memikirkan langkah kongkret untuk menambah kapasitas lapas. Jangan sampai, satu kamar bermuatan lebih hingga sesak.

Jerry menambahkan, tidak semua pengguna narkoba mesti dipenjara. Ada alternatif lain dengan merehabilitasi pengguna narkoba sehingga tidak menumpuk di penjara.

“Juga yang paling pokok adalah sistem evaluasi dan kontrol yang diperketat,” ucapnya.

Diketahui, Blok C2 Lapas Klas 1 Tangerang terbakar sekitar pukul 01.45 WIB pada Rabu, 8 September 2021. Api dipadamkan pukul 03.00 WIB.

Sebanyak 44 orang narapidana yang berada di blok C2 tewas. Sementara itu, lima di antaranya mengalami luka bakar dan 73 lainnya luka ringan.

Korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi. Korban luka bakar dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. Sebanyak 73 warga binaan luka ringan dirawat di Poliklinik Lapas Kelas 1 Tangerang.

Saat ini polisi sedang menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Dugaan sementara karena korsleting listrik. Polisi juga menyelidiki dugaan kelalaian petugas lapas dalam insiden itu.