JAKARTA – Setidaknya 50 orang dikabarkan tewas akibat ledakan bom menerjang sebuah Masjid kaum Syiah di Kota Kunduz, Afghanistan pada Jumat (8/10/2021).
Dikutip dari CNNIndonesia.com, jumlah korban tewas itu merupakan hasil penghitungan terkini sejumlah sumber dari sebuah rumah sakit di wilayah Kunduz.
Sebelumnya, relawan dari kelompok aktivis Doctors Without Borders (MSF) melaporkan sedikitnya 15 orang tewas akibat serangan bom tersebut.
“Kami telah menerima lebih dari 90 pasien luka-luka dan lebih dari 15 jasad, tetapi jumlah korban masih akan berubah. Kami masih menerima banyak korban lain,” kata seorang relawan MSF yang tak ingin disebutkan namanya kepada AFP.
Sementara itu, juru bicara rezim Taliban yang kini menguasai Afghanistan, Zabihullah Mujahid, masih belum mengetahui secara pasti jumlah korban tewas dan terluka dalam insiden tersebut.
“Yang pasti sebuah ledakan terjadi pada sebuah masjid saudara Syiah kami di Kunduz,” kata Mujahid.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru di Afghanistan itu. Namun, ISIS melalui afiliasinya di Afghanistan, ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom ke salah satu masjid di Ibu Kota Kabul empat hari lalu.
Sementara itu, sejumlah warga Kunduz menuturkan ledakan bom itu menerjang masjid umat Syiah ketika salat Jumat berlangsung.
Seorang warga Kunduz, Zalmai Alokzai, menggambarkan pemandangan yang mengerikan di Rumah Sakit Kunduz saat ia bergegas ingin mendonorkan darah tak lama setelah ledakan terjadi.
“Saya melihat lebih dari 40 jasad. Ambulans terus bulak-balik ke tempat kejadian untuk membawa korban meninggal,” katanya.
Melalui sejumlah gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan banyak tubuh berlumuran darah tergeletak di kompleks masjid tersebut.
Hingga kini, gambar tersebut belum dapat segera diverifikasi kebenarannya.
Beberapa video yang beredar memperlihatkan kepanikan warga, terutama perempuan dan anak-anak berlomba menjauhi masjid setelah ledakan terjadi.
Kelompok ISIS-K terus menggencarkan serangan setelah Taliban menguasai Afghanistan dari pemerintahan sebelumnya. Kelompok ISIS-K dilaporkan mempunyai markas di Provinsi Nangarhar dan Provinsi Khorasan.
Serangan bom di masjid di Kabul itu menjadi yang pertama setelah pada Agustus lalu kelompok ISIS-K menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom di Bandara Internasional Hamid Karzai, yang menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 anggota Korps Marinir Amerika Serikat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan