JAKARTA – Pengamat komunikasi dan Politik M Jamiluddin Ritonga memprediksi, kemungkinan reshuffle kabinet akan berlangsung akhir Oktober. Atau paling lambat, awal November.
Ada kemungkinan reshuffle kabinet itu dilakukan bersamaan dengan pensiunnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Presiden Jokowi kemungkinan besar memasukkan Hadi Tjahjanto dalam kabinetnya,” kata Jamiluddin, dikutip dari Wartaekonomi.com, Minggu (17/10/2021).
Ramai beredar kabar, ada beberapa posisi menteri yang akan direshuffle Jokowi. Mulai dari Kepala Kantor Staf Presiden, Menkopolhukam, Kepala BIN, dan Menteri Perdagangan.
Kemudian, Menteri Pertanian, Menkominfo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Mendagri, Menpan RB, Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Berikutnya, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri ESDM, hingga Jaksa Agung. Kabarnya, dari sejumlah menteri yang direshuffle ada yang hanya bertukar tempat saja dan ada yang benar-benar keluar dari kabinet.
Misalnya, Budi Gunawan menjadi Menkopolhukam. Kemudian, Mahfud MD yang semula menjabat Menkopolhukam, menduduki jabatan Jaksa Agung.
Lalu, Tjahjo Kumolo bertukar tempat dengan Tito Karnavian. Sementara Hadi Tjahjanto menjadi Kepala Kantor Staf Presiden, menggantikan Moeldoko.
Sementara untuk mengisi posisi menteri yang direshuffle beredar sejumlah nama yang berasal dari partai Politik seperti Olly Dondokambey (PDIP), Ahmad Basarah (PDIP), Djarot Saiful Hidayat (PDIP) , Zulkifli Hasan (PAN), Prananda Surya Paloh (Nasdem), Rachmat Gobel (Nasdem), dan Hary Tanoesoedibyo (Perindo ).
Di samping dari partai politik, Presiden Jokowi juga dikabarkan akan memasukkan banyak profesional dalam reshuffle kali ini.
Nama yang beredar di antaranya Raffi Ahmad, Anggito Abimanyu, Troy Evelon Pomalingo, Drajad Hari Wibowo, Susi Pudjiastuti, Faisal Basri, Ari Kuncoro, Panut Mulyono, Inarno Djayadi, Sigit Widyawan, Stephanus Paulus Lumintang, Archanda Tahar, dan Ali Ghufron Mukti. Namun isu tersebut belum terkonfirmasi secara pasti.
Terpisah, pengamat sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Hendri Satrio mengatakan, Jokowi memiliki hak prerogatif penuh untuk memilih Panglima TNI dan menteri yang baru.
“Saya pikir Presiden tidak mengulur ulur waktu. Hadi Tjahjanto pensiun November nanti. Ada kemungkinan reshuffle dilakukan bersamaan,” ujar Hensat panggilan akrab Hendri Satrio.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan