JAKARTA – Pembelian Twitter oleh Elon Musk menjadi trending topik dunia.
Menurut pakar politik Amerika Jerry Massie pembelian ini punya goal and destiny.
“Saya kira wajar jika pemilik mobil Tesla ini yang saat ini memindahkan office-nya dari kawasan Silicon Valley San Franssisco, California ke ibukota Texas yakni Austin demgan membeli Twitter,” kata dia.
Lanjut kata Jerry, twitter adalah kelompok big technology yang melakukan pembungkaman terhadap Donald Trump pada pilpres 2020 lalu.
“Hal paling gila lagi dengan di suspendedakun dari mantan Presiden AS ke-45 ini oleh Twitter, bahkan Facebook milik Mark Zuckenberg serta You Tube pun ikut-ikutan memblokir akun Donald Trump,” ujar Jerry.
Disisi lain kata Jerry, Elon Musk yang juga pro konservatif dibandingkan dengan pemilik Microsoft Company Bill Gates dan Jeff Bezos the owner Amazone yang berat ke kelompok liberal dan left wing atau sayap kiri.
“Saya kira Twitter akan kembali mengembalikan akun Donald Trump dan bisa saja para suporter Trump dan kelompok Konservatif akan balik lagi ke Twitter. Tahun ini, lantaran freedom of speech (kebebasan berpendapat) dipasung, pada akhirnya Donald Trump membuat media sosial dengan nama “The Truth” yang dikendalikan pendukung Trump yang juga anggota Kongres California David Nunes.
Sementara itu, sebelum mengakuisisi semua saham Twitter jelas Jerry, Elon Musk menyerukan lebih banyak “kebebasan berbicara” di Twitter.
Seperti diketahui Twitter secara permanen menangguhkan Trump dua hari setelah serangan 6 Januari 2021 di gedung Capitol karena kekhawatiran bahwa tweet Trump kepada 88 juta pengikutnya berisiko “hasutan kekerasan lebih lanjut.
Trump telah berulang kali memuji para pendukungnya yang menyerbu gedung Capitol dan menyebarkan kebohongan bahwa pemilihan 2020 telah dicuri dan Wakil Presiden Mike Pence memiliki kekuatan untuk membalikkan hasil yang sah. Pada saat itu, Trump juga diskors dari YouTube dan Facebook.
“Saya kira dengan Twitter dibeli Elon Musk maka Freedom of Speech (kebebasan berpendapat) tak akan lagi di blokir, pasalnya sebelumnya manajemen Twitter punya sentimen bahkan sempat menangguhkan sejumlah akun senator dan legislator Partai Republik,” tuturnya.
Saat ini Jerry menjelaskan pemilik Twitter baru Elon Musk mentweet pada hari Selasa (26/4/2022) bahwa penyensoran cerita Hunter Biden dari New York Post jelas sangat tidak pantas.
“Konservatif di platform bergegas untuk menyoroti tweet Musk, mengklaim tindakan Twitter tidak hanya tidak pantas tetapi campur tangan pemilu yang terang-terangan, ” jelas Jerry.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan