JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral Perumahan berkontribusi dalam pembangunan IKN Nusantara pada tahap awal dalam membangun hunian untuk para pekerja konstruksi.
Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan pada tahun 2023 pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp6,98 triliun, yang mana Rp1,94 triliun diantara diperuntukkan membangun rumah susun, salah satunya pembangunan hunian pekerja konstruksi tenaga kerja IKN Nusantara.
“Rusun mendapat alokasi pendanaan senilai Rp1,94 triliun, salah satunya diperuntukkan untuk membangun hunian pekerja konstruksi di IKN Nusantara,” kata Iwan dalam RDP bersama Komisi V DPR RI, Rabu (31/8/2022).
Pembangunan hunian untuk para pekerja konstruksi di IKN Nusantara bertujuan agar para pekerja konstruksi tidak membuat bedeng-bedeng kumuh disekitar proyek IKN Nusantara. Sehingga diharapkan bisa ditempatkan disatu tempat.
“Akan menampung minimal 15.600 orang pekerja, ini MYC 2022-2023, tapi insyaallah ini secara bangunan fungsional akan kita selesaikan sebelum 2022 ini, karena ini ini fasilitas untuk tenaga kerja pada proyek IKN Nusantara,” sambungnya.
Iwan menjelaskan hunian untuk para pekerja konstruksi di IKN Nusantara dibangun menggunakan teknologi modular yang dirancang oleh orang Indonesia. Padahal menurutnya banyak tawaran pekerjaan konstruksi juga dari luar dengan menawarkan kecepatan.
“Banyak tawaran beberpaa negara lain meski cepat untuk mendukung IKN Nusantara, jadi kami berusaha memprioritaskan untuk itu (pengunaan produk dalam negeri),” tambah dia.
Iwan menjelaskan pembangunan hunian untuk para pekerja konstruksi di IKN ini bakal dibangun sebanyak 22 Tower dengan masing masing tower bertinggi 4 lantai.
“Ini cara kerja baru di IKN Nusantara, jadi bakal kita bangun secara cepat dengan teknologi, dan ini merupakan teknologi dalam negeri, atau dibuat oleh anak bangsa, ini yang kita prioritaskan untuk kita gunakan,” kata Iwan
Pembangunan hunian untuk para pekerja konstruksi di IKN Nusantara itu nantinya juga didukung dengan fasilitas penunjang lain, sehingga tidak hanya menyediakan tempat untuk istirahat para pekerja saja.
“Modelnya barak, ada 22 Tower yang fasilitasnya nanti ada fasilitas kesehatan, ada fasilitas akomodasi, kantin, pertokoan, tempat ibadah dan lainnya,” pungkasnya.
Jurnalis: Agung NUgroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan