JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Kepala BPN) Hadi Tjahjanto mengtakan ada ‘bandar’ dibalik suksesnya kinerja mafia tanah untuk menyerobot lahan orang.
Lanjut dia Menjelaskan setidaknya ada 5 tempat yang paling rentan terbujuk dengan rayuan mafia tanah. Pertama adalah oknum di BPN, pengacara, notaris, PPAT, hingga Camat di desa.
“Nah letak mafia tanah ini diatas, ada bandarnya disini, yang mengendalikan 5 ini,” kata Menteri Hadi dalam survey Indikator Politik Indonesia, Kamis (6/10/2022).
Upaya yang dilakukan, kata Hadi, adalah dengan memperkuat sinergi ke lima tempat tersebut. Untuk oknum BPN Menteri Hadi menjelaskan sudah menegaskan kepada bawahannya, dan siap mencopot jika oknum tersebut terlibat.
“Oknum notaris saya pembinanya, saya sudah sampaikan jangan main-main dengan tanah,” lanjut dia.
Sedangkan untuk oknum di Notaris, Menteri Hadi pastikan bakal menemui langsung, agar kerawanan keterlibatan para pejabat PPAT ini bisa diminimalisir. Sehingga membuat sempit ruang gerak mafia tanah.
Dia juga bakal berkolaborasi dengan para pejabat desa, terutama para camat yang mempunyai kewenangan dalam mengeluarkan girik sebagai modal awal untuk mengantarkan ke kantor BPN setempat.
Hadi menyebut jika semua berkolaborasi, maka dilapangan sudah tidak ada lagi mafia tanah.
“Ini yang saya sosialisasikan, jaksa agung sudah satu arah dengan saya, kita habisin (mafia tanah) tidak ada masalah, jangan sampai membuat sulit rakyat, bandarnya sudah ada kelihatan, selama dua tahun ini saya menjabat akan saya sikat habis,” pungkasnya.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan