JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengemban tugas besar dengan menjalankan Reforma Agraria.
Tak hanya melalui legalisasi aset dan redistribusi tanah, namun juga pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Pembina Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Kementerian ATR/BPN, Nanny Hadi Tjahjanto memandang, dengan adanya program Sertifikasi Tanah Rakyat, saat ini sudah banyak masyarakat Indonesia yang memegang sertipikat.
“Banyak masyarakat yang sudah dapat sertipikat, namun kemudian langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya,” ujarnya dalam kunjungan ke Indonesia UMKM Expo “Naik Pamor” di Gambir Expo, Jakarta International Expo Kemayoran, Senin (7/11/2022).
Nanny Hadi Tjahjanto menjelaskan, langkah pasca sertifikasi tanah dan redistribusi tanah masyarakat ini penting, agar masyarakat bisa lebih produktif dan berdaya.
“Karena setelah masyarakat menerima sertifikat, biasanya akan ada oknum yang memberi iming-iming kepada masyarakat untuk menjual tanahnya. Nah kami melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan UMKM ini,” jelasnya.
Ketua Panitia Indonesia UMKM Expo 2022, Sudaryanto kemudian menjelaskan, Kementerian ATR/BPN tengah menjalankan Program Strategis Nasional (PSN) Reforma Agraria. Reforma Agraria terdiri dari penataan aset yang mencakup legalisasi aset dan redistribusi tanah, serta penataan akses yang mencakup pemberdayaan masyarakat.
Sudaryanto mengungkapkan, dalam implementasinya, Kementerian ATR/BPN memiliki beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui pembinaan dari sektor usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Ibu Nanny selaku Pembina IKAWATI ini ingin UMKM di bawah binaan Kementerian ATR/BPN ini untuk dikenal masyarakat lebih luas, itulah diadakan kegiatan Indonesia UMKM Expo 2022,” terang Sudaryanto.
Setelah kopi dan batik, olahan makanan juga menjadi produk unggulan yang menonjol serta tersedia di Indonesia UMKM Expo 2022. Seperti halnya olahan buah pisang.
Beberapa stan dari berbagai daerah seperti stan Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Jawa Timur dan Kanwil BPN Lampung menjual olahan buah pisang yang dikemas dalam ukuran 100 hingga 200 gram dan dibanderol dengan harga dari Rp15.000 hingga kurang lebih Rp50.000.
Seperti diketahui, Jawa Timur adalah salah satu provinsi penghasil buah pisang, khususnya di Kabupaten Lumajang dan Probolinggo.
Di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terkenal sebagai daerah penghasil pisang agung dan pisang kirana. Beberapa olahan pisang diolah menjadi keripik pisang yang memiliki berbagai varian rasa, mulai dari rasa original hingga kreasi pisang cokelat dan pisang keju.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan