JAKARTA – Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Asadurrahman mengatakan ketinggian posisi hilal 1 Ramadan 1444 telah memenuhi kriteria. Asadurrahman mengatakan kemungkinan awal puasa Ramadan bisa dilaksanakan besok.
“Dari segi ketinggian sudah memenuhi kriteria. Kemudian dari segi elongasi kita lihat mulai 7-19. Nampaknya dari segi ketinggian dan elongasi nampaknya hampir seluruh wilayah di dunia ini akan memulai Ramadan-nya, salat tarawihnya malam ini dan akan ibadah puasa mulai fajar besok,” kata Asadurrahman dalam seminar pemantauan posisi hilal di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023).
Asadurrahman mengatakan hilal di Papua sudah mencapai 7 derajat, dan di Sumatera mencapai 9 derajat. Dia mengatakan dari segi ketinggian sudah penuhi kriteria.
“Setiap 1 derajat, lama seorang perukyat melihat hilal adalah 4 menit. Sehingga kalau ada 6 derajat, maka pengamatan dari saat matahari terbenam di lokasi tertentu akan berlangsung selama kurang lebih 28 menit,” kata dia.
“Mudah-mudahan di bagian tertentu ada hilal yang mudah diamati, apalagi ini sudah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Dari segi ketinggian sudah memenuhi kriteria,” lanjut dia.
Asadurrahman menjelaskan untuk di wilayah Papua 6,75 atau 6 derajat 45 menit. Kemudian di wilayah paling barat Sumatra 8,75 derajat. Menurutnya, jika cuaca bagus, maka akan banyak laporan yang diterima oleh Kemenag, dari berbagai lokasi pelaksanaan rukyat hilal pada sore hari ini.
“Mudah-mudahan awal Ramadan-nya ditetapkan pada malam hari ini dan kita sudah siap menyambut kedatangan Ramadan,” pungkas dia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan