JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut pencegahan stunting pada anak bisa dilakukan dengan memberikan makanan berprotein tinggi.
Menurutnya, anak tak hanya diberikan makanan yang mengandung nabati seperti sayuran dan buah-buahan saja.
“Yang perlu di perhatikan saat melakukan kegiatan pencegahan stunting itu protein hewani harus ada. Jangan stunting di obati biskuit, bubur kacang hijau,” kata dr Piprim Basarah kepada Indonesiaparlemen.com, di Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Sebagai informasi, hasil survei Status Gizi Indonesia pada 2022 menyebut bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6 persen dengan target sebesar 14 persen di 2024.
“IDAI mempunyai peran dan fungsi untuk memberikan edukasi, sosialiasi dan advokasi (pendampingan). Sebagai eksekusi program stunting bukan kami (IDAI), itu pemerintah dengan perangkatnya (yang tangani),” ucap dia.
Meski begitu, IDAI berkolaborasi dengan instansi yang menjalankan program pencegahan stunting.
Dia mengimbau agar orangtua agar memperhatikan asupan gizi dari makanan yang diberikan ke anak.
“Nasi banyak tetapi enggak ada protein hewaninya bagaimana engggak stunting,” pungkas dia.
Jurnalis: Dirham
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan