JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyebut Bio Farma terlibat dalam produksi vaksin TBC yang dikembangkan oleh pendiri Gates Foundation, Bill Gates.
Dia membantah bahwa pabrik vaksin tersebut akan dibangun di Singapura. Katanya, saat ini pabrik yang baru mengembangkan vaksin TBC berlokasi di Amerika Serikat.
“Salah besar, gak ada itu pabrik vaksin di Singapura, hoaks. Pabrik vaksinnya ini masih dibikin di Amerika, kan yang bikin ini perusahaan yang namanya, kalau gak salah GSK, Glaxo Smith Kline. Nah sekarang dengan kita clinical trial, kita akan (ajak) Bio Farma, kita minta mendampingi supaya bikinnya jangan di Singapura. Jangan tempat lain bikinnya,” kata BGS kepada wartawan, di Kantor Kelurahan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).
Selain itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir dalam uji coba vaksin TBC Bill Gates karena sebelum diberikan kepada manusia, vaksin sudah melewati tahapan uji klinis.
Adapun, Indonesia akan menjadi tempat uji klinis tahap ketiga dengan memastikan efektivitas vaksin terhadap TBC.
“Sama seperti (vaksin) COVID, ada clinical trial 1, aman apa enggak, clinical trial 2 bisa di manusia, aman apa enggak. Tiga dia lihat efektivitasnya, kalau dikasih yang sembuh berapa persen? Nah, Indonesia menjadi tempat clinical trial 3 (dan) sudah jalan. Ini supaya mengedukasi masyarakat juga, ini bukan kayak kelinci percobaan seperti itu,” ujar dia.
Budi menargetkan uji vaksin TBC oleh Bill Gates di Indonesia dapat rampung di tahun 2028. Ini juga akan menjadi program prioritas dari Kemenkes.
“Nanti rencana kita, karena ini kan burdennya paling tinggi, meninggal paling banyak dibandingkan malaria, DBD, semua penyakitan menular. Ini (TBC) yang penyakit pembunuh paling banyak, itu nanti kita akan memasukkan (ke) program, cuma itu nanti begitu sudah jadi insyaallah 2028 nih,” tutup dia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan