KABUPATEN BEKASI, INDONESIAPARLEMEN.COM – Dalam rangka me-refleksikan HUT RI ke-75 KOPRI INISA Pergerakan Mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam acara yang akan di selenggarakan pada PT. Risalah Madinah Metland Tambun.
Bertema ” Sudahkah Perempuan Merdeka ”
Dikutip relese yang ada menyatakan bahwa hampir 75 tahun Indonesia merdeka, perempuan di Indonesia masih kerap mengalami perbudakan, diskriminasi, bahkan menjadi kekerasan karena faktor gendernya.
Penindasan terhadap tubuh, pikiran, ruang gerak dan hasil kerja perempuan, serta pembatasan akses dan kontrol perempuan atas informasi dan pengambilan keputusan. Mengakibatkan perempuan terus termarjinalisasi, dan kehilangan kedaulatan atas diri dan hidupnya sendiri.
Atas nama pembangunan, perampasan tanah dan ruang hidup perempuan petani, perempuan nelayan, perempuan adat, dan perempuan yang hidup di dalam dan sekitar hutan maupun komunitas masyarakat marjinal lainnya terus berlangsung semata-mata untuk kepentingan investasi.
Tak hanya sumber daya alam, pengkomodifikasian manusia oleh negara mengakibatkan perempuan buruh migran terus mengalami trafficking maupun kekerasan-kekerasan lainnya. Berbagai situasi tersebut merupakan pelanggaran HAM dan kekerasan yang secara sistematis memiskinkan perempuan, dan menimbulkan dampak berlapis lainnya.
Menurut Vera Susanti saat diwawancarai di lokasi acara oleh awak media menjabarkan dirinya selaku ketua Muslimat NU Kab.Bekasi dan Ketua GOW turut hadir dalam acara tersebut sebagai narasumber juga menjelaskan untuk kegiatan KOPRI ini memang secara historis dari NU akan tetapi secara struktural ada kemamuan dirinya sendiri untuk itu kader-kader ini adalah yang terbaik pastinya kita harus suport, ucapnya.
” Kan tema nya apakah wanita sudah merdeka?, memang pada saat ini sudah merdeka walaupun sedang dalam proses, memang masih harus terus diperbaiki walaupun sudah kearah sana, baik perempuan di wilayah publik maupun di wilayah politik, kebijakan pemerintah pusat maupun daerah harus menerima pemikiran dari peran wanita”, papar, Vera Susanti. Sabtu (15/08/2020).
Masih kata dia ( Vera Susanti.red ) baik atau tidak nya pembangunan suatu daerah akan berdampak pada kaum perempuan untuk itu berharap agar kaum perempuan dapat di ikut sertakan didalam mengambil kebijakan-kebijakan tersebut, harap, Vera Susanti ketua Muslimat NU dan Ketua GOW Kabupaten Bekasi.
Hal yang sama juga disampaikan aktivis Fatayat yang juga seorang dosen INISA, faiqotul Husna menurut dirinya acara tersebut sangat bagus bagi pemuda pemudi agar kedepannya dapat memberikan rasa keadilan kepada generasi wanita selanjutnya bertujuan tidak ada lagi yang memarginalkan karena sesungguhnya wanita itu mempunyai hak yang sama dengan laki-laki, tandas
“Wanita mempunyai hak yang sama dengan laki-laki tidak ada diskriminasi maupun marginal antara pria dan wanita, karena jelas pada agama Islam dicanangkan di abad ke 5 sebelum kita lahir disitu tidak ada memarginalkan sesama manusia karena mempunyai hak yang sama”, tegas, faiqotul Husna.
Faiqotul Husna juga menambahkan bahkan saking mengangkat derajat seorang wanita adanya surat Anisa, disini jelas bahwa kaum wanita sangat dihargai di ajaran Islam. Sehingga kedepan harus ada potensi yang perlu digali dari kaum perempuan dalam berkarya, seperti bidang ekonomi, bidang politik maupun lainnya,
‘Ini semua menerangkan bahwa perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki. Dalam hal ini butuh peran penting dari pemerintah pusat untuk membantu mensosialisasikan ke pelosok desa, tutup dia.
(Dirham)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan