Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang, Gabriel Triwibawa. Dok: ATR/BPN

JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berupaya untuk mendorong pemulihannya. Direktorat Jenderal Tata Ruang melalui Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I menyusun kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batu yang terdampak banjir bandang.

Direktur Jenderal Tata Ruang, Gabriel Triwibawa menyampaikan bahwa akan dilakukan upaya-upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Batu pasca bencana.

Upaya yang dilakukan berupa penyesuaian pemanfaatan ruang dalam bentuk perubahan pada rencana pola serta struktur ruang RTRW Kota Batu.

“Melihat potensi dan isu pengembangan wilayah yang dimiliki Kota Batu, saya berharap 20 tahun ke depan Kota Batu akan terus unggul. Keberhasilan dari RTR harus bisa diwujudkan dalam bentuk indikator-indikator serta tahapan pencapaian. Sehingga, pada akhirnya masyarakat dapat menilai keberhasilan RTR Kota Batu,” kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (26/8).

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menjelaskan bahwa RTRW Kota Batu penting sebagai pedoman pembangunan sekaligus keserasian ruang, kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, pendorong investasi.

Menurutnya, pasca banjir bandang di Kota Batu, pemerintah telah melakukan upaya-upaya pemulihan.

Salah satunya, terkait penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD), Wali Kota Batu mengatakan bahwa verifikasi aktual harus segera ditindaklanjuti.

“Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu, di antaranya pemulihan sarana dan prasarana berupa normalisasi aliran sungai, perbaikan pipa HIPPAM, serta pembersihan material banjir bandang. Kami juga terus percepat upaya penetapan LSD,” ungkap Dewanti Rumpoko.

Jurnalis: Agung Nugroho