JAKARTA – Sebagai calon legislatif (Caleg) DPRD DKI dari Dapil Jakarta V Agus Harta mengaku memiliki tiga strategi untuk menggalang pilihan masyarakat kepada dirinya.

Hal ini disampaikan oleh dirinya saat menjadi narasumber konten podcast youtube Golkarpedia bertajuk ‘Batagor – Bincang Tanya Seputar Golkar’ beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Agus Harta menceritakan keseharian dirinya hingga kegiatan yang ia lakukan saat menjadi Caleg Partai Golkar untuk DPRD DKI Jakarta.

“Strategi saya ada tiga, pertama masuki pikirannya melalui jejaring media sosial. Yang kedua sentuh hatinya, dengan cara perbanyak silaturahmi dengan tokoh masyarakat ataupun semua kalangan komunitas yang ada di grassroot. Ketiga adalah raih suaranya, caranya dengan membentuk tim sukses di tiap-tiap TPS dan memperkuat kader-kader Partai Golkar khususnya di Dapil saya,” ujar Agus Harta.

Agus Harta mengungkapkan alasan strateginya tersebut mengingat Jakarta adalah kota besar dengan demografi penduduk yang sangat multikultural. Namun, di balik besarnya Jakarta, Agus Harta ternyata menemukan paradoks betapa persoalan sosial kemasyarakatan sudah sangat pelik terjadi.

“Permasalahan terbesar di Dapil saya adalah kekhawatiran orang tua, tentang masa depan anaknya, tentang pendidikannya, tentang ekonominya, tentang pekerjaan ke depan. Temuan ini saya temui di saat saya sosialisasi di lingkungan masyarakat,” ungkap Ketua Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jakarta Timur ini.

Guna meretas persoalan tersebut, Agus Harta memaparkan penting bagi masyarakat untuk memiliki perwakilan di tingkat legislatif yang mau bekerja dan berjuang mewujudkan aspirasi. Apalagi dalam kerja-kerja sektoral yang berhubungan dengan komunikasi antar lembaga serta institusi. Peran politisi sepertinya dibutuhkan betul.

“Saya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan lini pemerintah di setiap daerah pemerintahan seperti kelurahan dan kecamatan. Saya punya program entrepreneur muda yang saya bentuk untuk generasi milenial guna menjawab persoalan di atas,” ujar Bendahara Umum DPD II Partai Golkar Jakarta Timur ini.

Di luar dari persoalan yang terpetakan, ada permasalahan yang juga tak kalah penting bagi Agus Harta, yakni perundungan dan tawuran pelajar. Di daerah Jakarta Timur, persoalan tawuran generasi muda memang menjadi momok tersendiri.

“Persoalan tawuran juga jadi PR di Dapil saya, kebetulan saya tinggal di Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara. Di daerah ini sangat rawan sekali dengan tawuran sampai saat ini. Pendapat saya untuk atasi masalah ini harus ada peningkatan terhadap organisasi kepemudaan, seperti karang taruna, remaja masjid, atau organisasi lainnya,” papar Agus Harta.

Ia berharap dengan adanya peningkatan intensitas kegiatan organisasi para pemuda, anak-anak muda yang tadinya tak memiliki kegiatan dan tercecer di jalanan bahkan tenggelam dalam pergaulan yang buruk menjadi mempunyai wadah lain hingga pada akhirnya persoalan tawuran dapat teratasi.

“Jadi pemuda punya wadah organisasi yang bagus. Anak-anak muda yang tercecer juga memiliki kegiatan untuk berorganisasi sehingga nanti ada peningkatan kesadaran dari mereka tentang bagaimana menjaga lingkungannya. Dengan begitu intensitas tawuran di pemuda atau pelajar akan berkurang,” pungkas Agus Harta

Jurnalis: Syahrudin