JAKARTA – Pengusaha muda Braditi Moulevey bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Mohamad Oemar di Perancis. Dalam kunjungan bisnisnya di Eropa ini, pria yang akrab disapa Levi itu membahas potensi bisnis antar kedua negara.
“Bapak Mohamad Oemar menyampaikan bahwa potensi di bidang fashion, kuliner dan industri kreatif mempunyai potensi pasar yang cukup besar disini. Apalagi negara Indonesia yang mempunyai beragam jenis budaya, tentu akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat Perancis,” kata Levi kepada Indonesiaparlemen, Kamis (2/3/2023).
Pengusaha asal Minang yang menjabat sebagai fungsionaris Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (BPP HIPMI) ini menyampaikan bahwa HIPMI sebagai kawahcandradimuka tentu harus bisa mengambil peran.
“Dalam hal ini fashion, kuliner, dan industri kreatif merupakan jenis usaha yang mulai banyak diminati oleh pengusaha pemula,” ucap Levi.
Hal ini, kata dia, tentu menjadi tugas HIPMI untuk membantu pengusaha pemula dalam membuat jaringan dan membuka pasar.
“Tentu saja HIPMI juga bisa berperan bagaimana membuat produk tersebut dan kemasannya menjadi lebih menarik. inilah yang dimiliki oleh HIPMI,” ujar dia.
Dia menegaskan perlunya pengusaha muda bersinergi dengan semua pihak dan tidak hanya menjadi pasar bagi negara lain.
“Tetapi kita harus mampu untuk bersaing dengan negara lain untuk masuk ke pasar negara mereka,” imbuh dia.
Dia merinci, saat ini jumlah angka pengusaha di Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk. Dia menjelaskan, menurut data BPS 2022 jumlah pengusaha di Indonesia 3,10% dari total jumlah penduduk Indonesia yang saat ini sebanyak 225 Juta jiwa.
“Rasio pengusaha di negara kita masih sangat kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga. Di Malaysia sudah mencapai 6%, Singapura 7% dan Thailand 5%. Hal ini tentu harus menjadi motivasi bagi kita generasi muda Indonesia untuk harus mulai berani menerima tantangan menjadi pengusaha,” pungkas dia.
Selain ke Perancis, Levi juga melakukan kunjungan ke beberapa negara lain seperti Amsterdam, Dusseldorf, Milan, Zurich dan Brussel.
Jurnalis: Syahrudim Akbar
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan