KOTA TANGERANG, INDONESIAPARLEMEN.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggandeng Forum Wartawan Jakarta (FWJ), menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) “Pelatihan Pendampingan Wartawan Dalam Peliputan dan Pemberitaan Covid 19″.

Kegiatan Bimtek tersebut diikuti oleh sejumlah pengurus FWJ dan 28 wartawan se- Kota Tangerang Raya yang diselenggarakan di Novotel Tangerang ( 6-7) Oktober 2020, dengan mengikuti protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

” Kita Berbagi, Kita Mengedukasi Covid-19″ adalah tema yang diusung oleh panitia,”ujar Kabid Humas BNPB Rita S, dalam sambutan pembukaan. Selasa (6/10/2020).

Kami berharap dengan sinergi kebersamaan dengan rekan-rekan wartawan, dapat memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat dimasa pandemi ini,”ujarnya.

Usai pembukaan Bimtek dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh 5 orang narasumber dan sesi tanya jawab, yang pertama adalah, Egi Masadiah (BNPB), yang bertajuk “Wartawan Melawan Hoaks dan Pembela Kebenaran”.

Pembicara kedua adalah wartawan senior Kompas, Ahmad Arif, yang memberi materi bertajuk “Jurnalisme Kebencanaan”. yang dilaksanakan melalui aplikasi zoom.

Pembicara ketiga adalah Kalak BNPB kota Tangerang, Deni Koswara, S. Sos, MSi yang membawa materi bertajuk” Peran BPBD Kota Tangerang Dalam Memutus Mata Rantai Covid-19″.

Pembicara keempat adalah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr. Achmad Yurianto membawakan materi “Strategi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19”.

Pembicara ke lima adalah Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, S.Si, MSi, membawakan materi bertajuk “Managemen Kebencanaan Pada Masa Pandemi Covid -19″.

Sementara itu, Egi Masadiah sebagai pembicara pertama mengatakan ” Menurut data Tim Pakar Satgas Covid-19 yang diketuai Prof Wiku Adisasmito, peran aktif (dan positif) media massa memegang peranan 63 persen dalam ikut menanggulangi pandemi Covid – 19 di tanah air. Kontribusi peran yang begitu besar, bisa mengakibatkan turbulensi atau guncangan keadaan jika tidak dilakukan dengan baik,”Ujar Egi.

Lanjut Egi menambahkan, ada 3 cara media melawan hoax dan menjadi pembela kebenaran yakni ; menanamkan rasa berdosa jika salah menulis, merasa butuh eksplorasi data/fakta dan mengakses ketersediaan data,”Jelasnya.

Disisi lain, Ahmad Arif dalam pengantarnya mengatakan ” Dimasa pandemi ini, sebaiknya media tetap memegang prinsip pemberitaan sesuai dengan kaidah yang diatur dalam kode etik jurnalistik dan mengikuti pesan yang ditulis oleh Bill Kovack & Tom Rosenstiel dalam bukunya ” Elemen Journalism”.

Disamping itu lanjutnya, peran media dimasa pandemi adalah membangun komunikasi, memberi informasi, mengedukasi, memberi inspirasi, watcdog, dan menghibur,”Ujar wartawan yang kredibel pada berita bencana ini.

Masih menurutnya, ada tiga peran media, yakni, sebelum bencana, saat bencana dan sesudah bencana. Pedoman untuk media sebelum bencana yakni, kenali kerentetan bahaya resiko, informasi publik, peringatan dini dan informasi kesiapsiagaan.

Disamping itu juga media harus bisa membangun literasi kebencanaan dan rentetan, mengingatkan resiko bencana dari multiperspektif; geologi, antropologi, erkeologi, sosiologi dan sejarah serta Mendorong kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana berikutnya, melakukan edukasi ke masyarakat,”Jelas Ahmad Arif.

Dikesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BNPB kota Tangerang, Deni Koswara, S. Sos, MSi selaku pembicara ketiga mengatakan ” Dimasa PSBB ini kami menerapkan sangsi kepada masyarakat yang lalai berkeliaran tidak menggunakan masker dengan memberi denda.

Hal ini kami lakukan untuk memberi efek jera kepada masyarakat Kota Tangerang. Kalau hanya sekedar himbauan kadang kala masyarakat kurang memperhatikan. Makanya kami terapkan denda,”Tutur mantan Camat di empat wilayah Tangerang ini.

Pembicara ke empat adalah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr. Achmad Yurianto yang dalam pemaparannya menampilkan sejumlah data perkembangan Covid-19 sejak diberlakukannya keputusan Kemenkes dalam hal Pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia dengan diterbitkannya KMK 413/2020 yang pada pelaksanaanya perlu kolaborasi dan koordinasi lintas sektoral.

Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat perlu dibangun dalam mencegah penyebaran Covid-19. Disamping itu, media memiliki peran dalam komunikasi pada masyarakat sehingga penting bagi wartawan untuk menyajikan berita yang tidak mengandung Hoax,”Jelas mantan Juru bicara Gugus tugas Covid – 19 BNPB ini.

Pembicara kelima adalah Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, S.Si, MSi, membawakan materi bertajuk “Managemen Kebencanaan Pada Masa Pandemi Covid 19”. Dalam paparannya menampilkan potensi bencana bukan hanya Covid saja, namun sejumlah bencana seperti tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi, gempa tektonik yang menyebabkan Tsunami juga harus kita antisipasi.

Utamanya, penanganan korban bencana. Namun, kita juga musti memberikan informasi dan edukasi melalui pemberitaan media pra bencana, saat bencana dan sesudah bencana,”Ungkapnya.

Bimtek berakhir pada pukul 18.00 wib dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara panitia dari BNPB, BPBD Kota Tangerang dan wartawan yang mengikuti Bimtek.

Ditempat yang sama, Ketua Bidang Organisasi FWJ, Esa Tjatur, dalam penyampaiannya mengatakan. ” Saya berharap agar rekan-rekan wartawan yang mengikuti pelatihan Bimtek saat ini bisa menulis berita yang mendidik dan jangan memberitakan berita hoax,”Tegasnya.

(Glen/FWJ)