LAMPUNG – Seorang Dept Collector tewas di tusuk saat akan menarik motor kreditan milik Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang nunggak 1 tahun. Dept collector atau penagih hutang itu bernama Indra Yana (42), ia tewas ditusuk di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Senin (30/10/2017) pukul 15.30 WIB.
Yana warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat tersebut, ditemukan tewas dengan posisi telungkup di tanah. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti satu unit sepeda motor Honda Beat warna putih BE 7591 RU.

Selanjutnya jasad Indra Yana, dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk keperluan visum. Dari informasi yang didapat, Indra Yana bekerja sebagai debt collector atau eksekutor perusahaan leasing di Bandarlampung.

Menurut keterangan Farel, satu rekan kerja korban, penusukan terjadi karena korban akan mengambil kendaraan motor Honda Beat yang angsurannya menunggak sekitar satu tahun lebih.

“Korban mengalami luka tusukan senjata tajam di bagian dada sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri,”jelasnya.

Tersangka pelakunya Ali Imron, warga Kelurahan Beringin Raya, Kemiling. Kapolsekta Tanjungkarang Barat, Kompol Hapran saat dikonfirmasi melalui ponselnya membenarkan, pelaku penusukan hingga korban Indra Yana tewas, adalah Ali Imron . Tersangka masih diburu polisi.

“Petugas sudah menggrebek rumah pelaku, tapi rumahnya sudah dalam keadaan kosong. Ali kabur bersama istrinya seorang PNS yang bekerja di Dinas Perdagangan Provinsi Lampung,”ujarnya kepada Senin (30/10/2017) malam.

Menurut Kompol Hapran, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

“Saksi yang diperiksa ada tiga orang, salah satunya teman korban bernama Hendra yang ikut menemani korban saat akan menari motor dari pelaku,”ungkapnya.

Kompol Hapran mengutarakan, sebelum terjadinya penusukan , awalnya korban sudah tiga kali gagal menarik motor ke pelaku yang sudah menunggak angsuran sekitar satu tahun lebih. Namun, korban tidak pernah bertemu dengan pelaku Ali.

Namun, kata Hapran, tadi petang Indra bertemu Ali yang mengendarai motor berboncengan dengan istrinya yang akan ditarik oleh korban di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Durian Payung.

“Pelaku sempat berhenti dan ngobrol dengan korban, namun terjadi cekcok keduanya. Sementara teman korban, Hendra melarikan diri saat dikejar dan akan dipukul oleh pelaku,”terangnya.

Indra, saat itu lari menuju ke atas Gang Perumahan BCA hingga terjadilah penusukan tersebut. Akibatnya, Indra tewas dengan luka di dada sebelah kirinya dan pergelangan tangan kiri.

“Usai menusuk korban hingga tewas, Ali langsung kabur bersama istrinya dengan mengendarai motor yang akan ditarik dengan korban,”jelasnya.

Hapran menambahkan, jasad korban Indra, sudah dibawa pihak keluarganya dari RSUAM siang tadi untuk segera dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sukabanjar, Kecamatan Negeri Sakti, Pesawaran.

“Selama ini, korban Indra tinggal mengontrak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat,”pungkasnya.

Terpisah, petugas Instalasi Forensik RSUAM, Amri Tua Manik mengatakan, berdasarkan hasil visum et repertum, Indra Yana mengalami luka akibat senjata tajam di dada sebelah kiri dan terbuka di bagian rongga dadanya sepanjang tiga centimeter.

“Selain luka di dada, korban mengalami luka terbuka di pergelangan tangan kiri sepanjang sembilan centimeter,” ungkapnya. (Leman)