BANDA ACEH – Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch. Fachruddin menghadiri pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL) Komisariat Aceh masa bakti 2017 sampai dengan 2022.
Pengukuhan yang dilakukan Ketua Umum IKAL Jendral TNI (Purn) Agum Gumelar itu, berlangsung di Gedung Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu malam (4/11/17).

Adapun yang dikukuh sebagai pengurus inti adalah syahrizal Abbas sebagai ketua umum, Wakil Ketua Rusli Yusuf dan Wakil Ketua 1 Otto Nur Abdullah. Selanjutnya adalah Mayor Inf Bayu Maulana sebagai sekretaris dan Yusri Kasim sebagai wakil serta Yuniazi sebagai Bendahara.

Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT., dalam sambutanya menyebutkan, keberadaan alumni pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional sangat berguna bagi Pemerintah Aceh.

“Penyaluran alumni Lemhanas secara merata tentu sangat berguna. Beban pembangunan di Aceh tentu bisa diemban juga oleh alumni Lemhanas,” katanya.

Nova menyebutkan, keberadaan Ikal menjanjikan harapan terciptanya partnership yang baik antara Pemerintah Aceh dengan Lemhanas.

“Kami sangat membutuhkan buah pikiran para alumni Lemhanas sebagai masukan langsung bagi pengurangan angka kemiskinan di Aceh,” ucapnya.
Nova percaya, dibentuknya lembaga Ikal komisariat Aceh tidak terlepas dari kewajibannya dalam membantu Pemerintah Aceh untuk menjadikan Aceh Hebat, Aceh yang Indonesia dan Indonesia yang Aceh.

Sementara Syahrizal Abbas dalam sambutannya, menyebutkan para alumni yang telah mendapatkan pendidikan Lemhanas, memiliki pola pikir yang integral dalam melihat dan menyelesaikan persoalan bangsa.

“Bangsa Indonesia besar dan majemuk. Bila tidak hati-hati dan tidak serius dalam mengelolanya akan timbul konflik yang menggerogoti nilai kebangsaan,” kata Syahrizal.

Ikal, kata Syahrizal, akan menjadi kekuatan yang bersinergi bersama pemerintah dalam mendidik dan mendewasakan masyarakat yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan.

Problema bangsa ke depan, kata Syahrizal, cukup kompleks. Misal saja radikalisme dan semua aktivitas lain yang dapat melemahkan wawasan kebangsaan. Kami siap bersama pemerintah untuk menghadapi problema ini.

Selain itu Agum Gumelar, Ketua Umum Ikal Pusat, mengatakan ciri mereka yang tergabung dalam wadah Ikal adalah berwatak pejuang. Artinya, mereka berwatak selalu peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ikal ujar Agum, bercirikan wawasan negarawan. Orientasinya, segalanya adalah demi kepentingan bangsa dan negara.

“Kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya,” kata Agum Gumelar.

Agum mengatakan, ada dua keyakinan yang patut dipedomani oleh seluruh keluarga alumni Lemhanas. Pertama, kata Agum, mayoritas bangsa Indonesia adalah orang yang mendambakan keutuhan bangsa dalam wadah NKRI. Karena itu, ia meminta seluruh pengurus dan anggota Ikal untuk waspada terhadap untuk upaya memecah belah bangsa. Keyakinan selanjutnya adalah ikut bersama pemerintah sebagai pemberi masukan atas persoalan negeri.

Di negeri tercinta ini, tidak ada seorang presiden yang menginginkan rakyatnya sengsara, yang ada adalah seni mengenali permasalah dan mencari solusi untuk mengurai permasalahan. Tugas ikal harus berani menganalisa situasi keadaan dan menyampaikan kepada pemerintah, kata Agum. (Muhammad)