BATAM – Diskotek Pacifik yang sangat terkenal dan terbesar di Batam ini beralamat di Jalan Duyung Sei Jodoh, Batu Ampar. Diskotek yang mampu menampung pengunjung 3.000 hingga 4.000 orang itu resmi ditutup sejak 18 Februari lalu.

Diskotek Pacifik yang sudah beroperasi sejak tahun 2003 atau sekitar 15 tahun yang lalu itu ditutup dengan alasan sepi pengunjung. Diskotek yang satu ini sangat terkenal di daerah Kota Batam dengan desain dan bentuk hotelnya yang sangat unik dan menarik karena hotelnya yang berbentuk kapal pesiar.

Selain menjadi diskotek terbesar di Batam, Diskotek Pacifik juga merupakan tempat hiburan malam teratas dalam dunia hiburan malam. Selain para clubber, Diskotek Pacific dikenal oleh tamu-tamu dari berbagai kota yang datang ke Batam.

General Manager Pacific Charlie mengatakan, pihaknya keberatan dengan adanya anggapan Diskotek Pacific sarang narkoba.

“Belum tentu tempat hiburan malam menjual narkoba. Dengan ditutupnya Diskotek Pacific, kalau masih ada yang bilang tempat kami sarang narkoba, akan kami tuntut secara hukum,” ujar Charlie.

Karena dituding sebagai sarang narkoba, aparat sering sekali mengadakan razia, sehingga mengakibatkan pengunjung dan tamu merasa terganggu dan tidak nyaman untuk menikmati hiburan di Diskotek ini.

“Tamu yang mencari hiburan terganggu, akibatnya, diskotek makin sepi. Padahal, di luar tempat hiburan masih banyak penyalahgunaan narkoba,” katanya.

Diskotek Pacific yang sebelumnya sangat dipadati pengunjung itu, makin lama makin sepi sehingga tidak bisa menutupi biaya operasional. Selain itu, merosotnya perekonomian Batam juga berpengaruh terhadap bisnis dunia hiburan malam.

Selama ini, selain menjadi pilihan penikmat dunia hiburan malam, Diskotek Pacific juga kerap menampilkan artis-artis papan atas dari ibukota.

Dengan ditutupnya diskotek ini, namun operasional Hotel Pacific Palace yang berbintang empat ini tetap berjalan normal seperti biasa. (Js)