JAKARTA – Aksi buruh pada Hari Buruh Internasional 2018 atau May Day di Jakarta diramaikan sebagian massa buruh yang membawa-bawa atribut bernuansa #2019GantiPresiden.

Misalnya massa dari Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI) yang membawa spanduk bertuliskan ‘Kami Pastikan Tidak Pilih Jokowi’.

Sementara itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menurunkan pengawasnya untuk mengawal aksi peringatan Hari Buruh atau May Day 2018 agar tak disisipi materi kampanye pemilihan kepala daerah ataupun Pemilu 2019.

“Kerahkan sebanyak yang bisa kami turunkan, semua Bawaslu provinsi kami instruksikan,” kata anggota Bawaslu, Ratna Dewi Petalolo, kepada wartawan, Selasa (1/5/18) siang.

Dia menjelaskan, pengawalan itu tak hanya dilakukan di DKI Jakarta, tapi juga di daerah-daerah lainnya. Ratna berharap tak hanya Bawaslu yang mengawasi jalannya Hari Buruh agar tak disisipi kampanye partai politik, tapi juga masyarakat. “Kalau ada parpol yang memanfaatkan May Day untuk kampanye, laporkan ke Bawaslu,” jelasnya.

Anggota Bawaslu lain, Mochammad Afifuddin, mengatakan, imbauan untuk tak berkampanye pemilu sebenarnya berlaku secara umum, tak hanya saat May Day. “Kampanye parpol baru bisa dilakukan 24 September mendatang,” jelasnya.

Bawaslu tidak melarang semua upaya dan aktivitas demokrasi warga untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat. Sebab, kemerdekaan untuk menyatakan pendapat dilindungi konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.

Namun Bawaslu mengimbau agar kemerdekaan berpendapat itu dilakukan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Pilkada dan Pemilu.

Materi kampanye yang dilarang Bawaslu adalah kampanye yang disampaikan dalam orasi terbuka, alat peraga seperti spanduk, poster, maupun selebaran yang memuat visi misi, program, dan citra diri peserta pemilu.

Hari ini dalam merayakan May Day 2018, mereka yang menamakan dirinya Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) juga membuat beberapa poster unik berupa sindirian atau pun kritik kepada Presiden Jokowi seperti poster Dilan dengan Milea ala film yang diperankan Iqbal Ramadhan dan Vanessa Priscilla.

Dalam poster itu bertuliskan “Maaf dek abang belum bisa nikahin kamu. Gaji abang masih rendah”. Atribut dengan tagar #2019GantiPresiden yang kini tengah jadi sorotan juga terlihat di beberapa kelompok massa buruh lainnya.

Massa buruh KSPI berkumpul di Istora Senayan turut hadir memperingati Hari Buruh atau May Day sekaligus memberikan dukungan kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju pada Pilpres 2019. Sebagian massa yang hadir memakai kaus #2019GantiPresiden.

Dalam peringatan May Day ini, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo. Presiden KSPI itu menyatakan penolakan untuk kembali memilih Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. (Truspal/Jones)