JEPARA – Rentetan teror yang terjadi di Jakarta dan Surabaya, justru membuat Karang Taruna Tri Tunggal desa Dudakawu, Kecamatan Kembang, Jepara semakin teguh hati.

Tanpa direncanakan, mereka justru mendeklarasikan penolakan dan perlawanannya terhadap terorisme dan hoax sekaligus ikrar menjadikan NKRI sebagai harga mati. Hal tersebut dilakukan diakhir acara diskusi bela negara dan pemuda anti narkoba yang berlangsung di Pos PAUD desa Dudakawu, Senin (14/5).

Deklarasi spontan ini dipandu oleh Didin Ardianyah. Diskusi yang diikuti oleh 82 anggota Karang Taruna ini menghadirkan 4 orang narasumber. Mereka adalah Brigadir Pol. Eko Sudartono, Hadi Priyanto, Iskak Wijaya dan Ki Gendro Suryo Kartiko. Sedangkan moderator oleh Didin Ardiyansyah.

Menurut Ketua Karang Taruna, Tri Tunggal, Faris Hermawan, diskusi tersebut bertujuan untuk membuka wawasan berfikir generasi muda agar bisa ambil bagian dalam pembangunan utamanya dalam bela bangsa.

Dihadapan peserta diskusi Hadi Priyanto mengingatkan bela bangsa tidak hanya bermakna fisik dengan mengangkat senjata untuk menjaga NKRI, tetapi juga non fisik yang justru medan pertempurannya semakin berat dan luas.

“Budaya yang telah tergerus oleh teknologi, perilaku hidup yang jauh dari jati diri bangsa, intoleransi dan radikalisme, kemiskinan, pendidikan, lingkungan, demokrasi yang memantik perpecahan adalah persoalan riil yang kita hadapi sehari-hari,” ujar Hadi mengingatkan.

‘Karena itu pemuda harus bangkit membangun benteng-benteng pertahanan moral yang kuat,” tambahnya.

Sementara Brigadir Pol Eko Sudartono, Banbinkamtibmas Polsek Kembang, memberikan apresiasi terhadap ikhtiar yang dilakukan oleh para pemuda desa untuk memperkuat semangat bela bangsa, yang salah satunya adalah gerakan anti narkoba, hoax dan penolakan terhadap terorisme.

“Langkah seperti ini semoga menjadi contoh pemuda dari desa-desa lain,” ujar Eko Sudartono.

Hal senada juga diungkapkan oleh Iskak Wijaya. Namun Iskak mengingatkan, pemuda perlu waspada terhadap narkoba.

“Sekali kita terjebak perangkapnya, maka akan sulit melepaskan diri dan setelah itu tidak ada lagi masa depan. Karena itu kegiatan kreatif, membangun kesadaran dini, memilih lingkungan pergaulan, relasi dalam keluarga dan spiritualas keagamaan dapat menjauhkan kita dari jerat narkoba,” ujar Iskak Wijaya.

Sedangkan Ki Gendro Suryo Kartiko mengajak para pemuda untuk tidak mengotori tubuh dan jiwanya dengan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji dan bertentangan dengan semangat kita menjaga NKRI. (Glen)