JEPARA -Eksploitasi kawasan pantai Jepara oleh para investor dengan membangun hotel dan resto telah membuat ruang publik semakin sempit. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka dikawatirkan daya tarik kawasan pantai Jepara semakin berkurang. Kondisi ini harus dibaca sebagai peluang bagi desa-desa yang berada dilereng Gunung Muria seperti Tanjung, Kepuk, Plajan, Dudakawu, Sumanding, Tempur dan beberapa desa lain yang memiliki potensi wisata alam yang sangat indah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Yayasan Kartini Indonesia, Hadi Priyanto pada acara jagong budaya dalam rangka pembinaan pemuda desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji. Acara yang berlangsung di Warung Kopi Mas Hatta ini dihadiri juga oleh sesepuh Jepara, Hendro Martojo, petinggi Tanjung Dwi Ganoto, para ketua RT/RW dan anggota Karang Taruna desa Tanjung.

Karena itu menurut Hadi Priyanto, masyarakat desa harus diberdayakan agar mampu merubah potensi itu menjadi kekuatan riil perekonomian yang dapat mensejahterakan masyarakat. “Jangan sampai potensi ini seluruhnya diserahkan kepada para investor dan masyarakat menjadi penonton seperti pada kasus pengembangan wisata pantai, termasuk di Karimunjawa,” ujar Hadi Priyanto. Jumat (25/5/2018) malam.

Sementara menurut Hendro Matjoyo, agar masyarakat berdaya, maka pengembangan jejaring perlu dilakukan,bukan hanya dengan pemerintah di semua tingkatan tetapi juga dengan perguruan tinggi, lembaga swadaya dan para pemangku kepentingan lain. Pelatihan-pelatihan sangat diperlukan, termasuk melakukan promosi potensi desa secara online “ Namun semua harus dimulai dengan keinginan kuat masyarakat untuk maju bersama,“ ujar Hendro Martojo.

Sedangkan Petinggi Tanjung Dwi Ganoto dalam kesempatan tersebut menjelaskan, sebagai desa yang terletak di kaki gunung Muria Tanjung memiliki beberapa obyek wisata potensial seperti watu lawang, belik wungu, jurang ngenten, kali bening dan agro wisata bukit Tanjung. “Akses jalan ke obyek-obyek wisata ini telah mulai dibuka dengan tetap mempertahankan keaslian alamnya. Kami berharap, Tanjung akan berkembang menjadi daerah wisata pegunungan. Untuk itu kami sedang berusaha menumbuhkan kesadaran masyarakat agar menjadi tuan rumah dan pelaku usaha di bidang pariwisata wisata yang baik, disamping membangun infrastuktur jalan, gasebo dan tugu masuk ke obyek wisata,” ujar Dwi Ganoto. (RAI)