KABUPATEN TANGERANG – Kepribadian yang dimiliki oleh Fery Aditiya yang saat ini menjabat sebagai Kasi Ekbang Kecamatan Kosambi, ternyata memiliki kelebihan yang jarang dimiliki kebanyakan orang.

Pasalnya, Sebelum dirinya menjabat sebagai Kasi Ekbang tersebut, ia juga pernah menorehkan keberhasilan yang gemilang sewaktu menjabat sebagai Kasi Trantib dikecamatan pagedangan.

Selain itu, ia juga sebagai orang pertama dan pencetus acara Tabuh Bedug dikecamatan teluknaga selama tiga tahun berturut-turut yang kemudian diserahkan kepada KNPI Teluknaga yang sampai saat ini acara tersebut masih berjalan.

Dalam perjalanannya tersebut rupanya ia pernah menjadi penyiar radio-radio Nasional dan ternama di era tahun 1988 silam, dan menjadi penyiar radio ngetop diera zamannya itu dengan panggilan “Fery Aditiya”.

“dulu itu sebelum saya terjun kedunia pemerintahan saya pernah menjadi penyiar radio bang, pertama kalinya itu di Radio RRI Jakarta zaman masih kuliah dulu, terus pernah juga menjadi penyiar Radio Adika Suara ditangerang, Radio Muara, Radio Terminal Musik indonesia Jakarta (Irradio),” Jelas bang Fery sapaan akrabnya kepada wartawan. Kamis (28/6/2018).

Ternyata, Pekerjaan yang digelutinya pada waktu itu memberinya sejuta pengalaman, kenapa tidak. saat diwawancarai Indonesia Parlemen.com dikediamannya Jl. baru sukatani Rt.03/04 Desa Tegalangus Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang itu, benar-benar mengetahui tentang tehnik progremer serta penyiaran radio secara mendetail.

Saran ‘Fery Aditiya’ Untuk Radio Swara Tangerang Gemilang FM, Saat dimintai keterangan tentang Radio ‘Swara Tangerang Gemilang FM’ dari Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) yang dimiliki Kominfo Kabupaten Tangerang, Fery menyarankan Radio yang diciptakan sekarang ini, itukan radionya Pemda tangerang yang semestinya siarannya itu berguna bagi warga Kabupaten Tangerang.

“Untuk apa, ya penjabaran berita dalam rangka penjabaran berita dibidang-bidang ada idiologi, politik, ekonomi, pendidikan, budaya atau poleseskub hankam lah itu masih kuat diradio semuanya diberitakan. kemudian juga managemen siaran tersebut juga harus dirapihkan saya denger sih sudah ada para penyiar itu dididik dan didiklat dimana disuatu lembaga lembaga yang mana?.., itu mesti kompeten, kalau lembaga-lembaga radio kalau pendidikan penyiaran radio dan televisi itu kan ada dijakarta yang lebih baik didiklah mereka dengan baik,” terangnya.

Dikatakan Fery, Kemudian juga kalau misalnya penyiar-penyiar itu sudah Paten buatlah managemen siaran yang bentuknya warna dan atau bentuknya pakai angka misalnya,itu semua jadi tertata.

“Seorang Progremer radio tersebut juga harus jelas jadi seorang progremer adalah seorang yang menciptakan program-program untuk kepentingan radio itu sendiri atau paling tidak melakukan study banding lah ke radio-radio lain yang sudah berpengalaman,” imbuhnya.

Fery menyarankan, Untuk Radio Swara Tangerang Gemilang FM sendiri atau radionya Pemda tangerang itu paling tidak harus dipegang oleh orang yang lebih berpengalaman atau orang yang paham dibidangnya.

“Selama ini saya belum pernah mendengar radio pemda, ya karna siarannya ga nyampe ketelinga masyarakat pantura sini atau karna stecunnya jdi ga nyampe?,,,menurut saya, kalau kita merekrut orang hanya melihat dari titel atau gelarnya saja menurut saya percuma, soalnya seseorang mempunyai titel sarjana misalnya, tetapi dia tidak memiliki kemampuan progremer dari dibidang yang lagi dibutuhkan percuma saja, hal itu harus dipikirkan juga, maka dari itu, efisiensi, efektif serta kualitas dan kuantitas itu mesti dijaga dan ditata dengan baik,” ulasnya. (Surta)