TANGERANG SELATAN – Dengan mengambil tema “Ekonomi Paradigma Baru di Era Digital” dan dalam rangka memperingati HUT Tangerang Selatan Ke 10, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tangsel Paradigma Baru (PB) mengadakan Tangerang Selatan Business Forum 2018. Acara dilaksanakan di ITC Junction BSD, Tangsel. Minggu (25/11/18).

Hadir dalam acara tersebut Ketua Kadin Tangsel PB Mizz Farha Diba, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie yang mewakili Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Asisten Daerah 1 Rahmat Salam, Sekretaris Dinas Agus, perwakilan Polres Tangsel, Telkom, Ide Kreasi, para pengusaha Tangsel dan para pengurus Kadin Tangsel PB serta para undangan lainnya.

Sebelumnya Ketua Kadin Tangsel PB Mizz Farha Diba dalam sambutannya menyampaikan, mengucapkan Selamat Ulang Tahun kota Tangerang Selatan yang ke 10. Marilah kita bersyukur kepada Allah Swt, karena berkat rahmat  Allah Swt kota Tangsel semakin berkembang di usia nya yang Ke 10.

Mizz Farha Diba menjelaskan kegiatan forum bisnis ini, Kadin Tangsel PB mengundang seluruh stecholder pembangunan ekonomi kota Tangsel, adalah sebagai bentuk kesungguhan dalam memajukan ekonomi kota Tangsel.

“Kami ingin teribat aktif dalam berbagai elemen pembangunan ekonomi berharap para pemangku kebijakan berkenan memegang erat tangan kami para pengusaha dan marilah bersama sama membangun ekonomi Tangsel, “jelasnya.

Tidak di pungkuri bahwa dunia semakin berkembang teknologi, semakin maju, terutama teknologi digital. Indonesia hari ini ada di era digital. Oleh karena itu dibutuhkan paradigma baru dalam berbisnis,” ujar Ketua Kadin Tangsel PB Mizz Farha Diba

Paradigma baru ekonomi digital adalah cara pandang baru, memandang sebuah peluang dengan mempersiapkan diri dan perusahaan untuk semakin melhat teknologi bukan menghindarinya apalagi mengutuknya tapi justru harus menyabutnya dan memanfaatkannya menjadi peluang baru guna memajukan usaha kita semua dan memajukan ekonomi kota Tangsel.

Mizz Farha Diba menambahkan, di Era digital ini bisa sebagi era koloborasi, era kerja sama semua elemen  bukan era” one mean show”. koloborasi antara pemerintah dengan pengusaha, koloborasi antar pengusaha dengan UKM/IKM dan koloborasi antara corporate dengan pebisnis pemula.

“Untuk itu kami berharap dalam kegiatan Tangerang Selatan Bisnis Forum ini dapat menghasilkan poin-poin penting dalam menyongsong era digital. Sehingga bisa menambah hasanah baru bagi para pengusaha baru UKM/IKM maupun para pengusaha di sektor lainnya,”pungkasnya.

Sementara Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie dalam pemaparannya menyampaikan, bisnis day ini sangat penting dan ke depannya perlu dilakukan suatu dialog bisnis.

“Mungkin frekuensinya juga bisa dalam 3 bulan sekali paling tidak setahun 2 kali,
yang akan melibatkan stecholder dari teman-teman bea cukai, pajak dan kepolisian untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan dan yang tidak bisa dilakukan,”ujar Benyamin.

Tangerang Selatan ini membutuhkan pembisnis, saya ingin memperluas definisi bisnis yang ada dibenak kita selama ini. Pengertian pemerintah juga bahwa seseorang dapat di pungut pajak penjualannya kalau omset penjualannya sudah Rp.25 Juta, kemudian mereka membentuk koperasi kalau sudah ada 10-25 orang dan lain sebagainya.

“Pembisnis itu orang-orang yang mempunyai banyak ide, yang berani memulai usahanya dengan start up, yang selama ini kita kenal sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dan dalam sekala itu mereka tidak mempunyai kebanggan sosial bahwa mereka pembisnis, walaupun investasi hanya Rp.2-5 Juta. Akan tetapi mereka pembisnis mandiri yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain,” ungkapnya.

Di penghujung acara Kadin PB Tangsel melalui  Tangerang Selatan Bisnis Forum 2018 mengadakan pertunjukkan fashion show Batik dan memperkenalkan produk Parfum.

“Ini (Parfum,red) adalah produk asli Kota Tangsel, melalui kerjasama dengan divisi industri tecno dan divisi industri Kadin PB Tangsel sendiri,” ungkap Mizz Farha Diba. (Glen)