BATAM – Setelah kejadian musibah kebakaran yang menimpa keluarga Bapak Toga Sinaga (51) dengan Ibu Emi Rulia Harianja (42) pada Jumat dini hari kemarin (11/01) banyak orang yang berhati mulia untuk mengulurkan tangan dengan memberikan bantuan dengan beragam bentuk sumbangan.

Sahat Parulian Tambunan salah satu Pengusaha garmen yang cukup terkenal di Batam turut prihatin atas kejadian ini, Sahat Tambunan datang langsung kelokasi kejadian bersama Supardi Halimun yang juga rekan bisnis Sahat dan memberi kata-kata penghiburan kepada keluarga korban pada Jumat kemarin (11/01) sekitar pukul 05.00 sore hari.

“Yang sabar ya pak, tetap kuat dalam menghadapi musibah ini, bapak dan ibu harus bisa tegar agar dapat kembali beraktifitas seperti biasa untuk menghidupi keluarga dan anak-anak, apalagi anak-anak bapak banyak yang sekolah,” ucap Sahat.

Melihat kondisi lokasi kebakaran Sahat sangat merasa miris karena semua barang-barang seisi rumah milik si korban ludes dilahap sijago merah tanpa ada satupun tersisa yang bisa digunakan lagi, rumahnya juga sudah rata dengan tanah.

Sahat Tambunan yang juga sebagai Ketua Umum Pomparan Raja Silahisabungan Kota Batam itu berpesan kepada keluarga korban agar tetap berdoa supaya diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan tetap berkoordinasi kepada pihak keluarga dan juga kepada Punguan Marga yang mereka ikuti.

“Bapak dan ibu harus tetap berdoa ya agar tetap diberikan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan tetap berkomunikasi dengan keluarga yang ada di Batam dan jangan lupa minta petunjuk dari Punguan Marga yang bapak/ibu ikuti,” tutur Sahat.

Sebelum meninggalkan tempat kejadian kebakaran Sahat memberikan sumbangan berupa uang tunai di dalam amplop untuk dapat dipergunakan keluarga korban membeli barang-barang perlengkapan rumah tangga nantinya.

“Ini ada sedikit uang yang dapat saya sumbangkan buat keluarga bapak/ibu, semoga dapat dipergunakan untuk membeli perlengkapan rumah tangga nanti”, tutup Sahat.

Menurut pantauan awak media indonesiaparlemen.com rumah si korban sudah mulai didirikan oleh warga setempat dan juga orang-orang dekat korban selama ini, diperkirakan dalam waktu dekat ini rumahnya sudah dapat dihuni kembali dengan rumah yang baru namun ditempat yang sama. (Jonrius Sinurat)