LARANGAN – Tak pasang atribut spanduk, calon legislatif DPRD Kota Tangerang (kecamatan Larangan, Karang Tengah dan Cileduk) nomor 8 Ahmad Rifki Amin optimis terpilih.

“Saya tidak berkecil hati, juga tidak ambisi jadi. Toh bukan karena spanduk rakyat memilih wakilnya, pilihan itu soal hati dan kedekatan, tanpa atribut spanduk saya optimis saja,” kata politisi muda PKB yang menjadi Ketua Gerakan Nasional untuk Rakyat (GNR) Kota Tangerang, Kamis (1/3/2019).

Ditemui dalam acara Kongko Bareng Bang Amin di kedai Kopi, pemilu 2019 diamatinya sebagai pemilu hantu. “saya artikan hantu yang bahasa keren nya Hand To Hand Campaigne, kampanye dari tangan ke tangan,” kata Aktivis NU yang biasa disapa Bang Amin.

Hand To Hand Campaigne, pemilu dari tangan ke tangan menurutnya lebih efektif merebut hati rakyat.

“Lihat saja Pilpres, rakyat dibangun benci dengan persebaran Hoax yang disebar dari tangan ke tangan Via HP. Itu Pemilu Hand tO Hand,” katanya .

Ada lagi menurutnya Hand tO Hand Campaigne yang diartikan transaksional dari tangan ke tangan. “Ini yang disebut money politic,” katanya.

Sementara dirinya sendiri, lebih memilih silaturahim dari pintu ke pintu. “Saya lebih memilih Hand tO Hand Campaigne yang saya artikan salaman, ini silaturahim, membangun jaringan,” katanya di iringi tawa.

Anak muda kelahiran April 1982 yang baru saja meLounching akademi 1 delapan sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia di Kota Tangerang itu mengaku peran caleg penting dalam hal memberikan pendidikan politik bahkan informasi terkait Pemilu 2019 membantu pemerintah melakukan sosialisasi.

“Caleg punya peran strategis sosialisasi pemilu dan bagaimana edukasi politik bagi rakyat itu berjalan di pemilu 2019. Bukan sekedar cari suara pribadi ,” kata Bang Amin.

Soal kreatifitas atribut kampanye caleg, Bang Amin akui Caleg PKB lebih kreatif dari caleg lainnya.

“Saya kira caleg PKB lebih kreatif ya, Ada spanduk bermuatan petunjuk jalan, ada juga pesan info pemilu, hingga pesan membangkitkan semangat ber NKRI. Bukan model nama, foto dan simulasi Kertas yang hanya untuk popularitas si caleg,” katanya. ( Rai)