LANGSA – Ragamnya etnis yang menetap di Kota Langsa, menjadikan Kota “jasa” itu kaya akan budaya dan adat istiadat yang menjadi suatu kekuatan Bhinneka Tunggal Ika untuk terus dirawat dan dijaga.

Sehingga pantas jika Kota Langsa menjadi miniatur Indonesia dalam hal keberagaman budaya.

“Kota Langsa masyarakatnya sangat hetrogen, multikultural, ada suku Aceh, Jawa, Batak, Padang, Gayo, Melayu, Cina, ini menunjukkan Langsa seperti miniaturnya Indonesia,”ujar Wakil Walikota Langsa Dr. H. Marzuki Hamid, MM saat membuka acara Festival Budaya Pesona Pesisir Timur Aceh 2019 di alun-alun Lapangan Merdeka Kota Langsa pada, Jum’at (15/11) malam.

Dengan banyaknya etnis di Kota Langsa, akan menjadi kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan kepada generasi muda.

Budaya jika dirawat dan dikemas dengan baik tidak hanya menjadi sebuah nilai, namun juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lewat wisata budaya. “Kota Langsa tidak begitu besar potensi alam yang dimiliki, maka Langsa harus menjadi kota jasa, salah satunya lewat wisata dan memperkenalkan kebudayaan yang ada di Kota Langsa,”imbuhnya.

Lanjutnya, budaya Aceh tidak bisa dipisahkan dengan syariat Islam, menurut Marzuki, budaya Aceh tidak ada yang bertentangan dengan Syariat Islam, dirinya mengajak para budayawan dan seniman untuk dapat mengemas budaya dengan tetap memiliki spirit, ruh dan nilai keislaman.

Selain itu, dalam budaya juga ada filosofi yang terkandung, ada semangat gotong royong, semangat juang, serta patuh kepada pemimpin.

“Ketika syekh memberi instruksi berhenti maka semuanya berhenti. Ini hendaknya dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat,”tandasnya.
Pada kesempatan itu, Marzuki juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah memilih lokasi untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat konek dengan visi misi Pemko Langsa untuk sebanyak mungkin melaksanakan kegiatan-kegiatan, ini membuktikan Kota Langsa sangat kondusif, aman dan nyaman,”pungkasnya.

Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan kebudyaan Kota Langsa Drs. Suhartini, M.Pd mengatakan, festival budaya pesona pesisir pantai timur Aceh ini dilaksanakan selama tiga hari dengan melibatkan 500  peserta yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa dan masyarakat kota Langsa.

Pada kegiatan itu pihaknya mengadakan festival budaya Kota Langsa, festival kuliner, lomba kebudayaan bagi para pelajar, lomba Langsa fashion show culture dan carnaval budaya.

Sementara itu, Kabid sejarah dan nilai budaya  Dinas kebudayaan dan pariwisata Provinsi Aceh Dra. Irmayani  menyebutkan, Aceh sangat istimewa dalam bidang kebudyaan karena Aceh sangat banyak memiliki ragama budaya, ada delapan etnis di Aceh.

Menurutnya, budaya harus benar – benar dipelihara dan ditularkan kepada generasi muda, karena karakter anak dapat dibentuk lewat budaya Aceh yang kental dengan Islam.

(Yuni)