JATIM, INDONESIAPARLEMEN.COM – Perum Bulog menargetkan pengadaan dalam negeri tahun ini mencapai 1,4 juta ton setara beras. Hingga minggu keempat Juli, volume pengadaan sudah mencapai 850 ribu ton beras.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya menargetkan pengadaan dalam negeri hingga akhir tahun 2020 sebanyak 1,4 juta ton setara beras. Jumlah tersebut sudah diperhitungkan secara matang sesuai kondisi di lapangan. “Tidak ada wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh BULOG untuk diserap hasil panennya,” katanya, Kamis (29/7).

Realisasi pengadaan beras dalam negeri sampai minggu ke empat Juli mencapai 850 ribu ton. Jumlah itu tersebar di semua wilayah kerja Perum BULOG seluruh Indonesia. “Ini merupakan hasil kerja keras seluruh jaringan BULOG di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Dengan kondisi panen di seluruh wilayah Indonesia, pihaknya menjamin semua wilayah dapat dijangkau satker BULOG. Contohya seperti di Pandeglang ada sekitar 400 hektar (ha) sawah yang sedang panen.

Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan sampai akhir tahun, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani. “Kami harapkan dapat memulihkan roda perekonomian sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.

Penyerapan yang dilakukan BULOG secara serentak ini juga bertujuan untuk menjaga harga jual petani selama masa panen. Hal ini sesuai dengan salah satu tugas yang diamanatkan BULOG yaitu menyerap bahan pangan pokok khususnya gabah/beras dari petani guna menjaga kestabilan harga di tingkat petani.

“Bulog konsisten membantu kehidupan petani, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Hal ini dilakukan melalui kelompok tani, kelompok penggilingan dan stakeholder lainnya. BULOG lakukan ini juga sesuai Instruksi Presiden yaitu Pemerintah Membeli dan Rakyat Memproduksi,” kata Buwas.

(Yok/Ning)