JATIM, INDONESIAPARLEMEN.COM – Sekretaris Daerah Provindi (Sekdaprov) Jatim, Heru Tjahjono, menjadi keynote speaker seminar nasional online 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (Unibra) Malang, Kamis (06/08/2020).

Seminar online yang mengambil tema “Ketahanan Pangan Masyarakat Hutan Berperspektif Gender pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru” ini menghadirkan narasumber Guru Besar Sosiologi Pertanian FPUB, Yayuk Yuliati, Dekan FPUB Damanhuri, Direktur UB Forest Eko Ganis Sukoharsono, Dosen UPUB Asihing Kustanti dan Kepala Biro Perencanaan KLHK Ayu Dewi Utari.

Sekdaprov Heru dalam paparannya mengatakan, di Jawa Timur potensi kehutanan sekitar 1,3 juta hektare hutan, dari jumlah tersebut 12 persen merupakan kawasan hutan konservasi, 17 persen merupakan hutan lindung dan 39 persen hutan produksi. “Hutan produksi inilah yang dilakukan rekaya agar fungsinya dapat memberikan potensi ekonom masyarakat Jatim,” ujarnya.

Beberapa kelompok seperti Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), kelompok usaha kehutanan sosial, Kelompok hutan rakyat, kelompok tani hutan konservasi, industri kayu, UMKM pengrajin kayu serta obyek wisata alam, merupakan bagian dari pada hutan yang ada di Jawa Timur.

Kebijakan hutan di Jawa Timur pada tahun 2020-2024 memiliki tutupan hutan yang baik, sehingga bisa memberikan sumbangan terhadap perekonomian di Jawa Timur khususnya wilayah hulu untuk Indonesia maju. Melalui Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) APBD maupun APBN serta CSR pada tahun 2018 ada sekitar 6.000 hektare lebih hutan. Pada 2019 ada sekitar 4.000 hektare lebih hutan. “Tentunya yang harus dikurangi saat ini adalah terjadinya kebakaran hutan,” ujarnya.

Dari paparan tersebut ada beberapa yang harus diperhatikan, antara lain rehabilitasi hutan, lahan kritis hutan dengan bibit tanaman berkualitas sehingga dapat mendorong pemulihan ekosistem di kawasan hutan konservasi, serta bisa menurunkan gangguan keamanan hutan.

Menurutnya, di dalam fungsi hutan ini telah dipermudah gerakan kegiatan LMDH untuk menjadikan hutan sebagai tujuan wisata dengan tujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Jatim. Di samping sebagai tempat rekreasi hutan bisa dikelola untuk menghasilkan produksi jagung, kedelai, padi , ketela, kacang, sayur-sayuran, produk porang , cengkeh, kopi, jahe, kunyit dan pakan ternak. Kemudian hutan sosial tani LMDH banyak deserfikasi hasil peternakan dan lainnya yang bisa membantu kesejahteraan masyarakat

(YOK/NING)