BATAM, INDONESIAPRLEMEN.COM – Venomena Kota Batam, Masyarakat mengakui kehebatan Preman Batam di sebut bahasa internasional adalah Gengster.

Sekarang jadi pengusaha Sukses di Batam, yang bernama Panggilannya Karto.

Karto memiliki usaha banyak di Batam salah satu usahanya hotel Planet Holiday berbintang 4 di kecamatan Batu Ampar.

Dikalangan masyarakat umum di Batam sudah tidak heran lagi  kelompok Ormas dan antar geng telah sering terjadi konflik antar suku atau ras, Ucap Pekos salah satu tokoh Masyarakat Batam,
Selasa tgl 13/10 – 2020.

Karena ada kepentingan tertentu antar kelompok merebut suatu kekuasaan hingkam pribadi sekelompok dari salah satu pengusaha yg ilegal ataupun non ilegal, Ungkap Pekos.

Awalnya pertama mulanya di pulau Batam, yang mengelolah Pihak Pertamina yang di sebut PT ROBIN Pada tahun 1970 an, pungkas Pekos.

Masuknya di sebut sebagai Otorita Batam bertujuan/ kepres bertujuan megelolah pengembangan Pulau Batam menjadikan salah satu daerah kawasan perindustrian.

Salah satu kepulaun riau di sebut pulau bersegi tiga emas diantara Negara tetangga kita Singapore dan Negara Malaysia di wilayah NKRI.

Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter seluruh indonesia, maka salah satu pulau Batam ikut imbas ketika krisis moneter dan lebih parah lagi krisis global tahun 2008.

Para pengunjung atau perantau makin maraknya datang ke Batam dari segala wilayah daerah Wilayah Indonesia, untuk mencari pekerjaan dan mengadu nasib di Batam.

Kawasan industri yang sudah tercipta terbentuk di Batam.  berkurang imverstor asing akibat Banyaknya birokrasi di pemerintahan daerah Batam.

Pusat perbelanjaan masyarakat pertama di Batam adalah pasar Tanjung Pantun dengan nama lain di sebut Pasar Jodoh, yang pada umumnya pertama di kunjungi masyarakat Batam.

Yang di sebut TOS 3000 yang tadi salah satu tempat hiburan diskotik di Batam sebelum pasar Samarinda,
pemilik pasar monopoli membuka pasar pagi di ruko komplek pasar tersebut.

Hingga ruas jalan utama dan trotoar di pergunakan para pedagang hampir semua lokasi lahan parkir pun jadi tempat berjualan semenjak tahun 2001 ke atas sampai sekarang tahun 2020.

Para pedagang kaki lima sampai sekarang dari tahun 2001 – 2020. “Pasar Tanjung pantun pun mati dan ada terjadi spekulasi dalam kepentingan sepihak.

Pembaharuan ruas akses jalan wilayah Tanjung Pantun menjadi taman santai untuk kalangan masyarakat umum.

Awal jalan umum dan lahan parkir untuk pasilitas Pasar Tanjung Pantun tersebut di alih pungsi jadi taman kota.

Bertujuan untuk mengkelabui agar pasar Samarinda hidup dan pasar Tanjung pantun mati.

Pertanyaannya siapa yang dipentingkan…?
Sebaliknya siapa di rugikan…?
“Tentu awalnya ada praktek birokrasi yang sangat tinggi di Batam.

Pada jaman itu walikota Batam Nyat Kadir telah memprogram pembangun pasar induk di wilayah kelurahan Tanjung Uma.

Ternyata tidak layak untuk selanjutnya di fungsikan jadi pasar induk karena pasar yang di bangun tersebut belum satu tahun pondasi lantai sudah ambruk. Maka dari itu para pedang tidak bisa bertahan lama di pasar induk tersebut akibat salah tehnis kontruksi bangunannya.

Sampai sekarang mantan wakil walikota di jaman Ahmad Dahlan ketika menjabat walikota Batam.

Hj Mohammat Rudi, SE ME. Walikota Batam sekarang, Pasar TOS 3000 yang sering di sebut masyarakat Batam tetap aktif mempergunakan akses jln umum tersebut.

Sehingga ruas jalan tertutup ada banyak pengusah yg di rugikan contoh seperti shoping center Ramayama dan Robinson pengunjung berkurang dan sepi akibat adanya pasar pagi yang kumuh dengan sampah pasar.

Inikah yang namanya Batam Kota Madani…? “Seperti yang sering di sebut sebut walikota Batam sekarang Rudi

Para pedagang sepihak kelompok di untungkan dan berjuang untuk mencari nafkah menghidupi kebutuhan keluarga mereka. Yang sangat kita sesalkan sebagai nomor satu pemimpin daerah Eksekutif kota Batam sampai sekarang,

Tidak mampu membuat solusi atau kebijakannya dan tidak profesional untuk membangun Batam,Tutup Pekos.

(Marlon Siburian)