Foto: Dokumentasi Pribadi

PONTIANAK, INDONESIAPARLEMEN.COM-Lena, orang tua dari Dinda Amelia (15) warga Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat terus bertahan di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, untuk menunggu dengan dengan cemas perkembangan informasi penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182.

Sang Bunda terus berusaha menahan tagis saat berada di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, menunggu informasi tentang anaknya di antara penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182.

“Adek pulang ya nak, Mamak sayang sama Adek pulang ya sayang,” kata Lena dengan isakan tagis di Posko Media Center itu di Aula Angkasapura II Bandara Supadio Pontianak, Minggu ( 10/1/2020).

Sambil memeluk dan mencium satu buah handpone yang berisi foto anaknya Dinda Amelia (15) yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sabtu (9/1) di perairan sekitar Kepulauan Seribu.

Saat mendapatkan informasi dari pihak Basarnas, telah ditemukan beberapa kantong potongan jenazah, Lena tampak semakin kuat isak tangisnya. Ia berharap ada kemukjizatan anak kesayangan itu selamat dari musibah tersebut. Lena juga sempat menceritakan, Dinda Amelia ke Jakarta ikut dengan tante (ibu Kadis Log Lanud Supadio) tempat Lena bekerja sebagai asisten rumah tangga, yang berangkat ke Jakarta tanggal 27 Desember 2020.

“Kami sudah dianggap keluarga oleh ibu, dan saat ibu mengajak Dinda untuk berlibur ke Jakarta, saya bilang boleh kebetulan sehari sebelum keberangkatan, anak saya itu ulang tahun,” katanya.

(CC)