OGANILIR, INDONESIAPARLEMEN.COM-Belasan pekerja PT Duta Permata Lestari mendatangi lokasi proyek Duplikasi Jembatan Air Ogan di Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Mereka menuntut gajinya yang belum dibayarkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja untuk segera dibayar.

Foto: Dok/red

Salah satu pekerja yang bernama Andi, mengatakan perusahaan belum membayarkan upah bagi pekerjanya. Sebanyak empat belas orang dengan total upah lebih kurang enam belas juta rupiah.

“Kami empat belas orang ini belum menerima hasil jerih payah kami bekerja, upah kami juga minim hanya seratus ribu kotor perhari dan sisa upah kami yang terakhir juga belum dibayar, ” Ujar Andi kepada Indonesiaparlemen.com.

Andi menambahkan kalau ia dan teman-temannya hanya ingin mengambil hak  yang belum terbayarkan. Beberapa kali Andi beserta buruh lainnya mencoba untuk meminta haknya kepada pihak kontraktor tapi hasilnya nihil. “Dari buruh menyampaikan sesama pimpinan PT dari GS (penanggung jawab proyek/red) ke Mandor dari mandor ke yang lain lagi, ” Sesal Andi.

Andi akan menempuh jalur hukum apabila haknya tak kunjung dibayarkan. “Jika sampai hari Senin nanti belum dibayar kami akan melapor ke Polisi daripada kami berbuat anarkis menagih hak kami,” Pungkasnya.

Tertulis pada papan proyek tersebut berasal dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran (TA) 2020  menelan dana 48 Milyar.

Dengan lama pengerjaan 240 hari kerja. Dari hasil penelusuran Indonesiaparlemen.com dari website resmi LPSE penandatanganan kontrak dilakukan tanggal 27 dan 31 Januari 2020. Dari data itu dapat dilalukan perbandingan jika dihitung 240 hari kerja dan saat ini pekerjaan belum selesai hal ini bisa dilihat dilokasi proyek. Diduga ada keterlambatan pengerjaan pada proyek tersebut.

Foto: Dok/Red

Saat Indonesiaparlemen.com menghubungi Indra selaku Quantity Surveyor (QS) dari PT Duta Permata Lestari via Whatsapp, ia masih enggan untuk memberikan keterangan seputar menunggaknya upah tenaga kerja diperusahaannya. Sampai berita ini diturunkan Indra masih belum menjawab pertanyaan dari Indonesiaparlemen.com.

(Nata)