JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Forum Komunikasi Lanjut Usia (FKLU) Kota Administrasi Jakarta Utara mengapresiasi layanan antar jemput lansia (Anjela) yang dihadirkan beragam lintas instansi pemerintah, kader, hingga pemangku kepentingan lainnya (stakeholder).

Layanan ini semakin mempermudah lansia mendatangi lokasi vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sesuai dengan domisilinya masing-masing.

Ketua Forum Komunikasi Lanjut Usia (FKLU) Kota Administrasi Jakarta Utara Ratih mengatakan, antusias warga lansia untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 ini semakin meningkat.

Apalagi didukung inisiatif lintas instansi pemerintah, kader, hingga stakeholder menghadirkan layanan anjela yang semakin mempermudah lansia mendatangi lokasi vaksinasi.

“Alhamdulillah saat ini lansia sudah semakin antusias dibandingkan awal berjalannya program vaksinasi. Apalagi mereka (lansia) difasilitasi antar jemput menggunakan bus sekolah, kendaraan Satpol PP, kendaraan operasional lurah, hingga kendaraan pribadi para kader seperti FKLU, FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), Dasa Wisma, Karang Taruna, dan lain sebagainya,” puji Ratih saat meninjau vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilincing, Jakarta Utara, Senin (29/3/2021).

Ratih pun mengapresiasi kehadiran vaksinasi Covid-19 di tengah lingkungan masyarakat seperti Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Inovasi ini tentunya semakin mempermudah lansia mendatangi lokasi vaksinasi apalagi bagi mereka yang diantaranya sudah sulit untuk berjalan jauh.

“Tadi saya juga berkunjung ke RPTRA Nirmala di Kelurahan Sunter Jaya. Mereka (lansia) ini sebenarnya mau divaksinasi, tapi mereka ada beberapa kendala karena sudah sepuh. Adanya inovasi lokasi vaksinasi yang tidak hanya di faskes (fasilitas kesehatan) tentu semakin mempermudah mereka yang sudah antusias mau divaksinasi,” jelasnya.

Dengan kehadiran beragam inovasi ini, dia optimis vaksinasi Covid-19 bagi warga lansia di Jakarta Utara mencapai seratus persen pada akhir Maret 2021 mendatang.

Warga lansia saat ini pun sudah mempercayai vaksinasi Covid-19 tidak menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti yang dikhawatirkannya saat dahulu.

“Kalau awal vaksinasi ini ada kan mereka khawatir efek buruk terhadap tubuh. Mereka termakan informasi hoax (bohong). Tapi sekarang mereka percaya dan mengalaminya sendiri bahwa vaksinasi Covid-19 ini aman dan halal,” tutupnya.

Reporter: Bintarsih