JAKARTA – Advocacy Officer dari yayasan Karitas Sani Mardani (Karisma) Indonesia, Bonike I Mustaqiem berpendapat salah satu penyebab meningkat penyebaran HIV/Aids dapat melalui komunitas Lelaki Seks Lelaki (LSL).

“Dari penggunaan Narkotika suntik, traspuan, pekerja seks dan pelaku LSL. Dari kaca mata global sudah dilihat kalau dibiarkan akan menyebar, jadi perlu dipangkasnya di komunitas dulu,” kata Bonike kepada Indonesiaparlemen.com sdi Jakarta, Senin (13/2/2023).

Dia menilai, biarpun sudah ada pendampingan di dalam komunitas tersebut namun itu tidak akan menjamin penyebaran HIV/Aids tidak terjadi. Karena, kata dia, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga berpengaruh dalam menerima informasi penyuluhan HIV/Aids.

Marbun selaku pendamping Komunitas Laki Seks Laki (LSL) tidak menyangkal penyebaran HIV/Aids tingkat tertinggi berasal dari komunitasnya. Terutama melalui media sosial atau aplikasi yang menghimpun orang-orang seks menyimpang tersebut.

“Orang tidak bisa melihat langsung orang itu LSL atau bukan tapi bisa tahu saat ada di dalam media komunitas,” ucap dia.

Perlu diketahui, kata Marbun, LSL tidak sama dengan Gay atau traspuan. Karena orang mempunyai perilaku LSL itu cenderung berawal dari orentasinya melakukan hal tersebut.

“Seperti dia sebenarnya punya istri karena ditawari sesuatu atau ingin merasakan berhubungan sesama laki,” ucap Marbun.

Sebagai informasi, televisi swasta telah melakukan riset terkait terjadi peningkatan penyebaran HIV/Aids disebabkan oleh komunitas LSL yang di akses melaui aplikasi atau media sosial yang dibuat oleh komunitas itu sendiri.

Jurnalis: Dirham