Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Dok: Polri

SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi mengeluarkan ultimatum terhadap para anggotanya yang terlibat dalam kasus suap penerimaan bintara Polri.

Dia menginstruksikan agar semua panitia pelaksana dapat bekerja professional, dengan mengedepankan prinsip Betah, atau bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.

“Kalau masih ada yang coba nembak di atas kuda. Maka tidak hanya dihukum disiplin, maupun kode etik, tetapi, masukkan ke kandang kuda. Biar kapok, tidak berulang lagi, jelas? Ulangi kok ragu kamu? Dan saya tidak akan pandang bulu,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberikan pengarahan pada apel pagi di lapangan Mapolda Jateng, Semarang, Senin (6/3/2023).

“Sudah jelas tidak ada punggutan. Bahwa masuk Polri gratis, kok masih ditemukan dan meyakinkan masyarakat kalau masuk polisi bayar. Saya perintahkan Kabid Propam tindak tegas. Tidak ada polisi yang coba nembak di atas kuda, terkait masuk penerimaan Polri,” imbuh dia

Dia menilai, sistem penerimaan anggota Polri di Jawa Tengah yang dijalankan dengan prinsip Betah, juga terdapat pakta integritas untuk mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses seleksi.

“Seleksi untuk minimalisasi KKN, di sana ada pakta integritas, antara panitia, bahkan pengamat ekstrenal, LSM yang ditunjuk, lintas departemen yang kita libatkan, orang tua dan peserta. Itu punya pakta integritas. Maka pada pakta integritas nanti saya akan hadir. Ingin tahu panitianya seperti apa, sehingga tidak ada celah yang bisa dilakukan oknum anggota Polri kita,” tegas dia. (*)