INDONESIAPARLEMEN.COM – WhatsApp sempat mengejutkan penggunanya karena hadir di status, Kamis (29/1) pagi. Dalam status itu, WhatsApp memberitahukan komitmen mereka seiring dengan pembaruan fiturnya. Status diberikan untuk membantah isu miring yang beredar belakangan ini.

“Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami untuk privasi Anda,” tulis WhatsApp.

WhatsApp mengklaim tidak mengetahui percakapan penggunanya.
“WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end,” tulisnya di status.

Enkripsi end-to-end adalah pengamanan pesan agar tidak bisa bocor ke pihak ketiga. Kehadiran WhatsApp di status pengguna merupakan langkah lanjutan setelah mereka mengklarifikasi isu kerawanan data atas perubahan aturan privasi. Pada pertengahan Januari, mereka mengklarifikasi hal itu melalui akun resmi Twitter.

“Kami ingin meluruskan rumor dan 100 persen jelas bahwa kami melindungi pesan pribadi dengan enkripsi end-to-end,” kata WhatsApp.

Sebelumnya, berdasarkan pembaruan aturan layanan dan privasi WhatsApp, data pengguna memang bisa dibagikan dengan akun bisnis. WhatsApp juga tidak dapat memastikan cara datanya bisa digunakan dan dibagikan dengan penyedia layanan pihak ketiga.

“Bisnis dapat memberi penyedia layanan pihak ketiga [solution provider] akses ke komunikasinya untuk mengirim, menyimpan, membaca, mengelola, atau memprosesnya untuk bisnis,” tulis Whatsapp dalam pembaruan kebijakannya.

Pembaruan kebijakan privasi berdampak pada turunnya pengguna WhatsApp hingga jutaan pengguna, dan beralih ke aplikasi lain seperti Signal dan Telegram.

Direktur kebijakan publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Niamh Sweeney mengatakan tren penurunan itu diyakini terkait adanya pembaruan persyaratan layanan di perusahaannya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh perusahaan analitik App Anie menunjukkan bahwa WhatsApp kini telah keluar dari posisi kedelapan aplikasi populer di Inggris, dan bergeser ke posisi 23 pada 12 Januari lalu.

Di samping itu, selama tiga minggu pertama di bulan Januari, Signal telah memperoleh 7,5 juta pengguna total ada 500 juta pengguna, dan Telegram memiliki 25 juta pengguna berskala global. Sementara WhatsApp ada lebih dari 2 miliar pengguna.

(Red)