Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW)

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Sumatera Utara (Sumut) bertindak tegas menyapu bersih kelompok radikal diwilayah hukumnya.

Neta juga meminta untuk menyeret tersangka teroris ke pengadilan.

“Jika Kapolda Sumut tidak mampu segera menyapu bersih, Kapolri harus segera menggantinya dengan perwira yang mampu agar ketenangan dan kedamaian masyarakat Sumut terjaga, terutama di bulan Ramadhan,” Kata Neta kepada Indonesia Parlemen, Kamis (8/4/2021).

Neta melanjutkan, IPW memberi apresiasi pada Polri yang sudah menangkap 94 tersangka teroris sejak Januari 2021. Para tersangka teroris itu ditangkap di sejumlah daerah, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Gorontalo, Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Timur.

“Seiring serangan teror di Makassar dan Mabes Polri, kini muncul kelompok radikal dengan aksi nekatnya. Belum lama ini misalnya, beredar video viral yang memperlihatkan cekcok antara warga dengan sejumlah pria berpeci saat pembubaran pertunjukan jaran kepang di Kota Medan,” Papar Neta.

Diketahui, para pria berpeci itu merupakan oknum dari salah satu ormas keagamaan di Sumut. Dan peristiwanya terjadi Jumat (4/4/2021).

Awalnya warga dan ormas hanya adu mulut karena pembubaran paksa dengan dalih syirik. Namun, saat salah seorang anggota ormas meludahi seorang perempuan, warga pun marah, hingga terjadi baku hantam. Dari peristiwa ini, baik warga maupun ormas itu saling lapor ke polisi. Akibatnya, 15 orang diperiksa sebagai saksi.

“IPW mendesak polisi bersikap tegas untuk menyapu bersih semua kelompok radikal, terutama yang bisa menimbulkan konflik horizontal di masyarakat. Sesuai undang undang hanya polisi yang berhak membubarkan kegiatan di masyarakat,” Katanya.

Dari kasus ini Neta menilai, kian nekatnya para teroris dan kelompok radikal dalam melakukan aksinya.

“Segenap jajaran Polri perlu bertindak cepat, tegas, dan presisi agar Bangsa Indonesia tidak menjadi bulan bulanan terorisme dan kelompok radikal,” Imbuhnya.

Neta menambahkan, jika ada Kapolda yang masih ragu dan tidak mampu menghadapi manuver para teroris maupun kelompok radikal, sebaiknya segera dicopot kapolri dari jabatannya, katanya.

Penulis: Angie