Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman

JAKARTA – Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman mengatakan pihak Istana Kepresidenan sedang mengolah jawaban dari 12 tuntutan mahasiswa yang diberikan kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko pada Kamis (21/10/2021) kemarin.

Dalam waktu tak lama lagi, pihak Istana akan memberikan jawaban atas tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tersebut.

“Saya mendengar apa yang disampaikan mahasiswa sudah diterima oleh Pak Moeldoko dari KSP dan saya dengar memang sekarang sedang diolah jawaban-jawabannya terhadap tuntutan mahasiswa tersebut,” kata Fadjroel Rachman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Dia mengatakan, pemerintah berterima kasih atas kritik dan tuntutan yang disampaikan mahasiswa pada demonstrasi yang dilakukan kemarin. Dengan adanya tuntutan tersebut, lanjutnya, pemerintah diingatkan ada sejumlah kebijakan yang harus diperbaiki dan harus dilanjutkan.

“Karena kalau saya mendengarkan dari tuntutan itu, sebagian ada yang harus diperbaiki, ada yang harus ditambahkan. Jadi terlihat sekali kedewasaan, baik dari mahasiswa maupun masyarakat di dalam ruang demokrasi,” terang Fadjroel.

Fadjroel menilai, pemerintah dalam membuat kebijakan harus dan wajib dikritik supaya betul-betul keputusan yang diambil dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.

“Jadi dalam beberapa hari mendatang, mudah-mudahan teman-teman (mahasiswa) bisa bertemu dengan Pak Moeldoko untuk menanyakan apa saja jawaban terhadap tuntutan mahasiswa tersebut,” ujar Fadjroel Rachman.

Terkait salah satu tuntutan mahasiswa yang meminta Jokowi mundur dari jabatannya sebagai Presiden, Fadjroel meminta awak media menanyakan langsung kepada Moeldoko. Namun, ia memprediksi jawaban yang akan disampaikan KSP berisi mengenai program-program pemerintah.

“Jadi yang akan dijawab pada program-program pemerintah yang dikritik oleh para mahasiswa,” kata Fadjroel Rachman.

Sebelumnya, Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) serahkan dokumen kajian tujuh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau dua tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Penyerahan dokumen berisi 12 tuntutan tersebut dilakukan saat Moeldoko menemui mahasiswa yang menggelar aksi di kawasan Bundaran Patung Kuda, jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Kamis (21/10/2021).

Setidaknya ada 12 poin yang menjadi tuntutan mahasiswa dalam aksinya kali ini. Beberapa di antaranya, menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang untuk membatalkan UU tentang Cipta Kerja, memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih relatif rendah, dan mengembangkan SDA dan SDM yang ada di dalam negeri, tanpa menjadikan utang luar negeri sebagai salah satu sumber pembangunan negara.

Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah memberikan afirmasi PPPK guru berusia diatas 35 tahun dan masa mengabdi lebih dari 10 tahun untuk diprioritaskan kelulusannya, serta mengangkat langsung guru honorer yang berusia diatas 50 tahun.