JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya menyikapi secara bijak tagar viral terkait kritik kepada Polri yang ada di media sosial. Tagar tersebut sebagai ungkapan biasa yang dirasakan publik.

“Jadi tidak perlu kita lawan tagar-tagar dalam rangka defense. Karena kemudian yang terjadi perang tagar,” kata Sigit saat Apel Kasatwil Polri melalui laman YouTube Divisi Humas Polri, Sabtu (4/11/2021).

Mantan Kapolda Banten ini meminta anggota Polri memperbaiki ketika mendapat kritik dari masyarakat. Perbaikan dengan cepat akan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri.

“Kita sudah melakukan perbaikan. Namun, tentunya di dalam perjalanannya kita akan jumpai strategic drift posisi dimana pada saat kita lakukan perubahan, terjadi masalah. Sehingga, kemampuan organisasi tidak mampu merespons, tidak peka terhadap perubahan lingkungan. Sehingga, tidak paham dan kemudian berhenti di tempat,” ucap Sigit.

 

Sigit mengatakan secara kuantitas pelanggaran profesi yang dilakukan oleh anggota Polri menurun. Namun, beberapa pelanggaran viral dan berdampak pada penurunan kepercayaan publik.

Menurut Sigit, penyimpangan disiplin anggota Polri menurun dari 3.304 menjadi 2.300 pelanggaran pada 2020. Lalu, pelanggaran kode etik profesi Polri dari 2.081 menjadi 1.202 di tahun yang sama.

“Hanya beberapa peristiwa pelanggaran yang kemudian diviralkan. Maka kepercayaan publik ke kita langsung turun,” kata Sigit.