Presiden Joko Widodo bertolak ke Provinsi Riau, Selasa (28/09/2021) pagi.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia akan terus dan secara bertahap menghentikan ekspor bahan mentah. Hal itu disampaikan Jokowi saat melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Kota Bandung dan Purwakarta, Jawa Barat, Senin (17/1/2022).

Pertama, Kata Jokowi, yaitu transformasi ekonomi menuju ekonomi yang mempunyai nilai tambah tinggi. Salah satunya dengan menghentikan ekspor bahan mentah.

“Setop ekspor bahan mentah. Setelah batu bara, akhir tahun ini setop ekspor bauksit, tahun depan setop tembaga,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang diterima Ciremaitoday, Senin (17/1/2022).

Kepala Negara meminta semua bahan mentah tersebut diproduksi menjadi produk jadi di dalam negeri, sehingga menghasilkan nilai tambah ekonomi dan membuka lapangan pekejaan yang luas.

“Kita harus hilirisasi industri, maka kita siapkan teknologi dan ilmunya,” ujar Jokowi.

Yang kedua, kata Jokowi adalah ekonomi hijau. Jokowi mengungkapkan, produk ekonomi hijau kini semakin diminati oleh pasar global. Apalagi Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 418 Gigawatt yang bisa dimanfaatkan menjadi nilai tambah ekonomi.

“Semoga dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan bisa terwujud secara bertahap,” pintanya.

Selanjutnya, adalah transformasi ekonomi digital. Jokowi mengatakan, pasar digital Indonesia diprediksi tumbuh pesat di tahun 2025 dengan nilai ekonomi mencapai 146 miliar Dollar AS. Untuk itu Jokowi meminta perguruan tinggi menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap menyambut era digitalisasi ekonomi.

“Siapkan SDM, itu yang penting, kalau infrastukturnya kita sudah siap,” terang Jokowi.