Foto: ilustrasi

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 4 meter yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 19-20 Januari 2022.

Pola angin wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Sumatera Barat, perairan Kepulauan Mentawai, Laut Jawa bagian timur, dan Laut Banda.

BMKG menjelaskan kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Nias-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Tengah-Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa-Bali, Laut Natuna utara, perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna dan Laut Banda.

Gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tulis peringatan dini BMKG.

Sebelumnya, BMKG juga merilis waspada gelombang setinggi kisaran 1,25-2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Aceh, perairan barat Sumatera Barat, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Jawa Barat, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumbawa-Pulau Sumba, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu-Pulau Rote-Kupang, Laut Sawu, dan Selat Ombai.

Gelombang setinggi 1,25-2,50 meter ini juga terjadi juga di Samudra Hindia selatan NTB-NTT, Perairan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Natuna, Perairan Bangka-Belitung, Selat Karimata, Perairan utara Pulau Jawa-Kepulauan Kangean, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, Perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Kaimana-Agats dan Laut Arafuru bagian timur.