Foto: ilustrasi

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjual harga rugi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax meskipun per 1 April 2022 harga BBM tersebut telah disesuaikan menjadi Rp12.500 per liter.

Diungkapkan Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, ini karena masih terdapat selisih harga sebesar Rp3.500 per liter dari harga keekonomian.

Meski begitu, penetapan harga ini mempertimbangkan daya beli masyarakat. “Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3/2022).

Dia menerangkan, penyesuaian harga BBM dengan kadar RON 92 tersebut mempertimbangkan krisis geopolitik yang telah mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas USD100 per barel.

Kondisi ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat USD114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar USD73,36 per barel.

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak 2019,” ucapnya.

Adapun, berdasarkan perhitungan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi yang disampaikan dalam keterangan tertulis menyatakan, harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 untuk April 2022 lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter atau bahkan bisa jadi sekitar Rp16 ribu per liter.