Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal. Dok: ist

JAKARTA – Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal meminta perusahaan wajib membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) secara penuh atau full pada tahun ini.

Dia menilai, para pekerja atau buruh yang menerima penuh THR mampu meningkatkan daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terutama bagi sektor atau industri perusahaan yang lesu efek dari pandemi Covid-19. Seperti sektor pariwisata dan transportasi.

“Sekarang pertanyaannya bagaimana dengan perusahaan yang tidak punya kemampuan? Pandangan KSPI dan Partai Buruh adalah harus membayar 100 persen. Dengan bagaimana? Utang ke bank,” katanya dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Meski begitu, ada catatan penting bagi pemerintah bila perusahaan-perusahaan yang masih lesu tersebut meminjam ke bank, yakni dengan memberikan relaksasi.

“Tetapi secara bersamaan, utang ke bank itu diiringi dengan kebijakan pemerintah untuk relaksasi. Misal bunganya bank rendah, kalau bunga banknya tinggi berat juga,” jelas dia.

Said Iqbal mengatakan, apabila perusahaan membayar penuh THR maka tersebut justru akan naik jumlah produksinya.

“Dengan daya beli naik, itu akan meningkatkan lagi perusahaan-perusahaan yang terseok-seok itu. Orang akan membeli pakaian, orang akan membeli makanan, orang akan menginap di hotel, orang akan menggunakan biaya transportasi, pasti kan akan ikut naik lagi,” lanjut dia.

Dari catatan KSPI dan Partai Buruh, survei dalam dua tahun terakhir, buruh yang mendapatkan penuh THR pasti membelanjakan barang dan jasanya sebesar setengah kali upah. Biasanya pembayaran THR diiringi dengan pembayaran upah.

“Misalnya dia punya 2 bulan upah, yang dibelanjakan itu satu setengah bulan upah. Itu pasti meningkatkan daya beli konsumsi. Hotel akan bertambah, transportasi bertambah, pariwisata akan meningkat. Kalau enggak bayar THR, pasti lesu perusahaan-perusahaan itu,” ucap Said Iqbal.