JAKARTA – Salah satu menteri kabinet Indonesia Maju yang terimbas perombakan oleh Presiden Joko Widodo
adalah Muhammad Lutfi yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).

Belakangan, Lutfi harus berhadapan dengan gejolak harga hingga kelangkaan minyak goreng yang menimbulkan antrean panjang di beberapa wilayah Indonesia.

Dia juga menyampaikan permohonan maafnya karena tak mampu menormalisasi harga minyak goreng.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI 17 Mei 2022 lalu, Lutfi menyebut ada mafia-mafia yang mengambil keuntungan pribadi sehingga berbagai kebijakan yang dilakukan kementerian yang ia pimpin tak mempan untuk menurunkan harga minyak goreng di pasaran.

“Dengan permohonan maaf Kemendag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat,” ucap Lutfi.

Sebelumnya, Muhammad Lutfi menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 14 Februari 2014-20 Oktober 2014 sebagai Mendag untuk mengantikkan posisi Gita Wirjawan.

Muhammad Lufti juga sempat menjabat posisi lain setingkat menteri pada Era SBY yakni sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2005-2009, lalu Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada 2010-2013.