Foto: ilustrasi

JAKARTA – Kebocoran diduga terjadi di 50 ribu pengguna platform kripto terbesar di Indonesia. Data tersebut dijual di sebuah situs gelap. Salah satu platform investigasi peretasan Dark Tracer lewat akun Twitternya, Rabu (14/9/2022) mengunggah terkait informasi tersebut.

Dugaan sementara data tersebut diretas oleh malware

“Sekitar 50.000 kredensial pengguna pertukaran cryptocurrency terbesar di Indonesia “INDODAX” bocor ke web gelap oleh malware pencuri,” cuit mereka d akun Twitter, Rabu (14/9/2022).

Diketahui saat ini pengguna platform mata uang kripto itu sudah memiliki 5,5 juta member yang terdaftar di seluruh dunia.

Dark Tracer menduga angka kebocoran itu paling dominan berasal dari pengguna Indodax yang berasal dari Indonesia.

“Dari jumlah tersebut, 82,7 persen adalah kredensial pengguna Indonesia,” tulis dia.

Sebagai informasi, Indodax telah beroperasi sebagai platform penukar mata uang kripto di Indonesia sejak 2014.

Perusahaan itu juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Bappepti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).