Wisata Sumur Pitu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dok: ist

MALANG – Disela-sela pekerjaan saya sebagai advokat dan aktivis, tentunya rasa penat melanda. Sehingga saya mencoba mencari alternatif tempat wisata yang mudah dijangkau dan tentunya yang mengasyikkan.

Karena banyak yang menceritakan bagaimana indahnya dan akan sangat menikmati perjalanan di wilayah malang raya, terutama di wilayah Kabupaten Malang Selatan, Jawa Timur.

Bagi saya Malang Raya, tidak hanya sebagian masyarakatnya yang harus diangkat dan ditingkatkan sumber daya manusianya. Tetapi juga pariwisata alam di Malang Raya khususnya Kabupaten Malang menarik untuk dilestarikan dan di promosikan sebagai pariwisata Nasional maupun Internasional. Dengan begitu akan menambah pendapatan APBD Kabupaten.

Saat saya menyusuri Wilayah Bale Kambang ternyata terdapat 3 titik pariwisata yang memiliki keunikan sendiri, yakni Pura Di Pulau Kecil pada Pantai Selatan Bale Kambang, 7 (tujuh) Sumber mata air yang dinamakan Sumur Pitu, dan Pulau Hanoman.

Sumur pitu sendiri letaknya di Desa Sumber bening, berdampingan dengan Desa Srigonco. Sumur Pitu berada tepat ditengah desa tersebut. Sebelah timur dari Sumur Pitu terdapat Pantai Bale Kambang yang terdapat Pura Ismoyo. Sebuah jembatan terhubung dari Pura untuk menuju Pulau Wisanggeni atau dikenal Pulau Hanoman.

Untuk masuk ke lokasi Sumur Pitu saya tidak menganjurkan anda untuk pergi sendirian atau hanya berdua saja, lebih baik berkelompok dan berniatlah yang tulus dan penuh hati-hati.

Salah satu mata air di SUmur Pitu, Malang, Jawa Timur. Dok: ist

Lokasi sumurnya sendiri yang pertama berada jauh di dalam hutan belantara yang didominasi oleh pohon-pohon rindang dan semak belukar. Di dekatnya ada tempat ibadah yang sederhana, pohon beringin yang dibalut kain putih dan kuning, serta tentunya sungai air payau yang jernih.

Saya dan rombingan berjalan lebih masuk lagi ke dalam, disana ada 6 sumber mata air yang merupakan bagian dari Sumur Pitu dan dipisahkan oleh akar pohon yang besar. Jarak satu dan lainnya tidak lebih dari satu meter dan hampir menyerupai lingkaran angka 8.

Pemandangan pertama, langsung terlihat Sumur yang ke 4 dan ke 5. Ada keajaiban yang muncul dan benar adanya setelah lama diperhatikan lama kelamaan air sumur tersebut naik ke permukaan. Sedangkan yang sumur yang ke 6 dan ke 7 adalah sumur yang paling dalam jaraknya dan lebih kecil diantara yang lainnya. Namun ditutupi dengan pohon yang rimbun sehingga nyaris tak terlihat.

Usai menemukan sumur pitu, maka kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan lebih dalam ke dalam hutan dan memilih kembali. Kami sangat senang karena sudah berwisata di Kabupaten Malang.

Tentunya bagi saya, perjalanan ini sangat seru karena pengalaman pertama bahkan di usia yang tentu sudah tidak muda lagi tetapi bisa menjalani perjalanan yang mengasyikkan.

Penulis: Nur Setia Alam Prawiranegara