Ferdy Sambo saat menjalani sidang perdana di PN Jaksel, Senin (17/10/2022). Dok: Tangkapan layar youtube

JAKARTA – Sebelum melakukan pembunuhan berencana, eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo disebut menyerahkan 1 kotak peluru kaliber 9 mm kepada Bharada Richard Eliezer (E) untuk mengeksekusi Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), terungkap Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

Berawal saat Ferdy Sambo memanggil Bharada E untuk menemuinya di ruang keluarga lantai 3 Rumah Saguling, setelah tiba dari Magelang, Jawa Tengah. Hal tersebut dilakukan Sambo lantaran Bripka Ricky Rizal (RR) menolak permintaannya untuk mengeksekusi Brigadir J.

Kemudian, Sambo menceritakan peristiwa pelecehan yang dialami istrinya Putri Candrawathi ketika berada di Rumah Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis 6 Juli 2022.

“Dengan mengatakan ‘Bahwa waktu di Magelang, Ibu Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yosua’,” kata Jaksa dalam persidangan.

Kemudian Jaksa mengatakan Bharada E dapat menerimanya dan merasa tergerak untuk ikut andil dalam rencana pembunuhan Brigadir J. Hal tersebut, juga dipertegas oleh jawaban Bharada E ketika diminta kesediaannya untuk membunuh Brigadir J.

“Terdakwa Ferdy Sambo mengutarakan niat jahatnya dengan bertanya ‘Berani kamu tembak Yosua?’, lalu saksi Richard Eliezer menyatakan kesediaannya ‘siap komandan’,” ucap JPU

Usai mendengar jawaban Bharada E, Sambo langsung menyerahkan satu kotak peluru kaliber 9 mm kepada Bharada E. Jaksa menyebut kotak peluru tersebut telah disiapkan Sambo sejak Bripka RR memanggil Bharada E.

Selama proses tersebut, Jaksa mengatakan Putri Candrawathi juga mengetahui dan ikut terlibat secara langsung dengan duduk disamping Sambo.

Sambo kemudian meminta agar amunisi peluru tersebut ditambahkan ke senjata api jenis Glock 17 dengan nomor seri MPY851 milik Bharada E. Bharada E kemudian menambahkan 8 peluru baru dari Sambo itu ke pistolnya. Sehingga total amunisi yang ada di pistol tersebut berjumlah 15 peluru.

“Pada saat Richard Eliezer mengisi 8 butir peluru 9 mm ke dalam magazine senjata api Glock 17 yang diberikan Ferdy Sambo, Richard Eliezer telah mengetahui tujuan pengisian peluru digunakan untuk menembak korban,” kata JPU.

Jurnalis: Dirham