Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Dok: ist

JAKARTA – DPR RI resmi mengesahkan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Pengesahan itu diambil saat pembicaraan tingkat II di rapat paripurna ke-12 masa persidangan II tahun sidang 2022-2023.

Pengesahan ini dilakukan dalam rapat paripurna DPR ke-12, Masa Persidangan II Tahun 2022-2023 di Gedung Paripurna DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

“Apakah pemberhentian dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dan persetujuan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI dapat disetujui?” tanya Ketua DPR Puan Maharani dalam Rapat Paripurna tersebut.

“Setuju,” jawab peserta rapat dan Puan langsung ketuk palu.

Awalnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid melaporkan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI. Meutya mengatakan, Komisi I telah melakukan rapat untuk mendengarkan visi dan misi dari calon Panglima TNI.

“Komisi I memutuskan menyetujui dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI,” ungkap Meutya.

Rapat paripurna itu diikuti oleh 356 anggota legislatif dari total 575 orang dengan perincian hadir secara fisik 21 orang, 195 virtual dan 140 orang menyatakan izin.

Komisi I DPR telah menyetujui Yudo Margono menjadi Panglima TNI setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi I DPR pada Jumat (2/12/2022). Pada saat itu, Yudo Margono memaparkan visi jika menjadi Panglima TNI yaitu mewujudkan institusi TNI sebagai patriot Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperkokoh tiga matra dalam menjaga kedaulatan negara.

Yudo Margono berjanji mengaku akan meneruskan pembangunan untuk wujudkan TNI yang kuat. Dengan demikian, rakyat dan bangsa Indonesia bermartabat di mata dunia.

“Dengan menjadikan TNI sebagai patriot NKRI yaitu kepanjangan dari prajurit TNI dari trimatra yang profesional, modern, dan tangguh untuk keutuhan NKRI,” kata Yudo.

Dikatakan, kekuatan TNI sebagai komponen pertahanan utama terdiri dari gabungan trimatra yang solid, kokoh, dan loyal pada NKRI. Prajurit TNI yang profesional, katanya, dilengkapi dengan alat utama sistem senjata (alutsista) modern sehingga menjadikan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara yang tangguh untuk menghadapi semua ancaman.

Untuk mewujudkan visi TNI sebagai patriot NKRI, Yudo memaparkan empat program prioritas yang akan dijalankannya.

Pertama, akselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) TNI yang unggul. “Akselerasi pembangunan SDM TNI unggul di tiap penugasan dengan dilandasi dengan profesionalisme dan jiwa tangguh. SDM TNI selalu menjadi prioritas pertama saya karena menjadi modal dasar dalam pembangunan TNI,” ujarnya.

Kedua, meningkatkan kesiapan operasional personel maupun alutsista sehingga memiliki kesiapsiagaan yang tinggi untuk siap digerakkan kapanpun sesuai dengan kebutuhan.

Ketiga, memperkuat implementasi konsep Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI yang akan menjadi pelaksana perintah panglima TNI.

“Keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur TNI untuk menunjang tugas dan tanggung jawab TNI untuk menegakkan kedaulatan NKRI,” tuturnya.

Jurnalis: Agung Nugroho