Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Dok: Hum

JAKARTA – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang sebaiknya direlokasi, bukan depo Pertamina.

Pernyataan Luhut bertolak belakang dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyatakan depo Pertamina akan pindah ke lahan PT Pelindo (Persero) di Kalibaru, Jakarta Utara.

Luhut mengungkapkan masyarakat yang tinggal di buffer zone atau jarak aman TBBM dengan pemukiman warga seharusnya dipindahkan.

Dia mengatakan, seharusnya bukan Depo Plumpang yang dipindahkan, melainkan pemukiman warga di daerah itu yang seharusnya dipindahkan.

“Jangan dibalik ya, jangan dibalik. Ini kalian jangan dibalik-balik. Plumpang itu sudah dibuat di sana, ada daerah kosong atau buffer zone untuk tidak ada kejadian (kebakaran). Jangan ini (Depo Plumpang) yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus disuruh pindah, jangan dibalik-balik,” ungkap Luhut setelah meresmikan dan meluncurkan aplikasi e-pipakabel di markas Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Jakarta, Senin(6/3/2023).

Untuk itu, lanjut Luhut, masyarakat yang dipindahkan pemukimannya dari buffer zone Depo Plumpang akan dipertimbangkan untuk diberikan kompensasi oleh pemerintah.

Dia menegaskan pemukiman yang dibangun dekat dengan TBBM tidak boleh dibiarkan lagi.

Luhut mengatakan pihak yang memberikan izin warga untuk membangun pemukiman di buffer zone Depo Plumpang merupakan hal yang tidak patut. Mengingat kejadian ini mengakibatkan hilangnya nyawa masyarakat di daerah itu.

“Orang yang begini, nanti pemerintah akan dikaji memberikan kompensasi atau dibangunkan (tempat tinggal) apa atau bagaimana. Tapi tidak boleh lagi terulang seperti ini. Yang memberikan izin itu saya kira tidak benar. Karena itu tanggung jawab lah nyawa yang hilang berapa orang itu,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberi dua opsi solusi bagi permasalahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Hal itu diungkapkan Presiden saat kunjungannya ke Posko Pengungsian di Ruang Publik Terpadu Rumah Anak (RPTRA) Plumpang, Jakarta Utara, Minggu, (5/3/2023).

Adapun dua opsi solusi yang disebut Jokowi antara lain relokasi warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang atau memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.

“Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho