Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Dok: NasDem

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi ketidakhadiran perwakilan Partai NasDem dalam pertemuannya dengan pimpinan parpol koalisi pemerintahan di Istana Negara dua hari lalu. Dia membenarkan jika partai bentukan Surya Paloh itu memang tidak diundang.

Menurut dia, Nasdem sudah punya koalisi yang berbeda sehingga tidak elok jika mengetahui strategi koalisi lain.

“Ya memang (Nasdem) enggak diundang. Nasdem itu ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri. Dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain,” ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Mantan Gubernur DKI Jokowi mengatakan mestinya (koalisi enam parpol) ini kan memiliki strategi besarnya apa.

“Ya masa yang di sini (koalisi Nasdem) tahu strateginya. Kan mestinya endak seperti itu,” kata dia. Meski demikian, kondisi seperti itu merupakan hal biasa dalam politik, ” ujar dia

Jokowi menjelaskan, saat pertemuan dengan enam ketum parpol, ada banyak hal yang dibicarakan.

Termasuk soal bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

“Yang dibicarakan banyak sekali, tiga jam lho. Banyak sekali. Semuanya dibicarakan,” katanya.

Selain itu, menurut dia, soal koalisi besar pun dibicarakan. Perihal masa depan politik di Indonesia juga dibahas bersama enam ketum parpol.

“Semua dibicarakan, tidak hanya itu saja (soal koalisi besar). Utamanya yang berkaitan dengan politik negara ke depan akan seperti apa, tantangannya negara ini apa,” ungkap Jokowi.

“Dan itu dibutuhkan kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat, yang dipercaya oleh rakyat, yang dipercaya internasional, dipercaya,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho